Bisnis.com, YOGYAKARTA—Harga cabai rawit terpantau mencapai Rp40.000 per kilogram (kg) pada awal pekan ini. Pedagang kerap melayani konsumen yang ingin menyiasati tingginya harga dengan hanya membeli sebanyak satu ons.
Seorang pedagang di Pasar Demangan, Jogja, mengaku menjual cabai rawit merah seharga Rp40.000 per kg. Tiga hari lalu, harganya masih Rp35.000 per kg. “Ini naik lagi, tapi enggak semahal 2-3 mingguan kemarin yang sampai Rp50.000,” ungkap Saminah, Senin (5/2/2018).
Saminah mengatakan, harga cabai merah keriting juga relatif tinggi sebesar Rp35.000 per kg, sedangkan cabai hijau Rp20.000. Meski begitu, harga kedua komoditas tersebut cenderung stabil. Walau cabai hijau baru saja naik dari Rp18.000 per kg.
Pedagang lainnya, Sumi juga mengungkapkan tingginya harga cabai. Cabai rawit merah dan cabai merah keriting sama-sama dia jual seharga Rp40.000 per kg. Hanya cabai hijau yang relatif stabil di angka Rp18.000 per kg. “Memang lagi mahal ini. Biasanya paling cabai rawit itu paling mahal Rp30.000. Kebanyakan terus cuma pada beli satu ons biar hemat,” kata Sumi.
Selain cabai, bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan harga meski dianggap tidak begitu signifikan. Bawang merah yang sebelumnya dijual seharga Rp18.000 kini menjadi Rp20.000 per kg, sedangkan bawang putih naik dari Rp22.000 menjadi Rp24.000 per kg. Perubahan harga itu disebut baru terjadi lima hari yang lalu.
Menurut Sumi, cuaca buruk berpengaruh terhadap hasil panen berbagai tanaman pangan. Jika stoknya sedikit, harga otomatis bakal naik. Di sisi lain, musim hujan cenderung membuat daya beli konsumen di pasar rakyat turun. “Ini lagi sepi. Ada hujan jadi semakin sepi. Jarang yang mau belanja ke pasar kalau paginya hujan kayak tadi,” ujar Sumi.
Sementara itu, harga daging ayam sempat turun menjadi Rp32.000 per kg beberapa waktu lalu. Namun harganya kembali naik menjadi Rp34.000 per kg sejak pekan lain. Meski begitu, terdapat pula komoditas yang justru menjadi lebih murah, misalnya telur ayam yang turun harga dari Rp25.000 menjadi Rp20.000 per kg. (Rima Sekarani I.N.)