Bisnis.com, KULON PROGO—Terkait mangkraknya Unit Pelaksana Proyek Perkebunan (UPPK) Kopi yang terletak di Madigondo, Sidoharjo, Samigaluh, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bank Indonesia DIY bakal bekerjasama untuk mengubah bangunan dan lahan yang telah mangkrak sejak era orde baru itu.
Direncanakan kedepannya lahan seluas 6.600 meter persegi itu bakal menjadi omah kopi yang menjadi media pembelajaran tentang kopi bagi pengunjung.
Staf Seksi Sarana Prasarana, Dinas Pariwisata DIY, Muhammad Siddiq Afianto, mengungkapkan bahwa Dinas Pariwisata DIY berencana membantu potensi kopi Samigaluh menjadi objek wisata.
Menurut Siddiq dalam mengembangkan potensi wisata kopi Dinas Pariwisata DIY berencana membangun kembali UPP Kopi Samigaluh menjadi omah kopi.
"Ada pembuatan Omah Kopi, lahan parkir dan toilet, tetapi masih dalam sinkronisasi awal karena ternyata banyak pihak berminat membantu petani kopi Samigaluh," jelasnya.
Siddiq menambahkan, Omah Kopi yang dibangun di lahan bekas UPP Kopi itu direncanakan terdapat contoh pengolahan kopi dari hulu ke hilir. Di tambah lahan seluas 6.600 akan ditanami benih kopi dan tanaman kopi sendiri sebagai tempat edukasi.
"namun semua itu masih perlu pembahasan terkait siapa yang bakal mendirikan Omahnya, atau lainnya, karena BI dan lainnya juga bakal membantu," katanya.
Sementara Staf Konsultasi Fungsi dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bank Indonesia DIY, Ahmad Helmi Saifulloh, mengungkapkan bahwa dari awal Bank Indonesia DIY berencana membantu pengembangan potensi Kopi di Samigaluh yang terletak di Desa Sidoharjo. Namun karena beberapa instansi juga ingin melakukan hal yang sama, maka Bank Indonesia bakal memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia pekebun kopi terlebih dahulu.
"Jadi kami tiga tahun kedepan akan mengawal pengembangan potensi kopi di Sidoharjo. Dan di 2018 ini kami lebih fokus kepada SDM mengingat Dinas Pariwisata [DIY] dan lainnya ingin membangun fisik," jelasnya.
Adapun di pertengahan Maret ini BI DIY bakal memberangkatkan sejumlah pekebun kopi Sidoharjo yang tergabung dalam Kelompok Tani Margo Mulyo ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Dimana pemberangkatan itu menurut Ahmad di dampingi peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Bersama peneliti dari LIPI, agar saat kembali akan mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan," jelasnya.
Di 2019 dan 2020, Ahmad menjelaskan bahwa dimungkinkan BI DIY bakal memberikan bantuan dengan peremajaan tanaman kopi di Sidoharjo. Selain itu pembangunan fisik dan alat juga di mungkinkan dibantu BI DIY di tahun mendatang.
"Intinya Bank Indonesia DIY satu visi dengan pemerintah daerah di DIY. Jadi kedepannya bakal berbentuk wisata dengan edukasi atau bagaimana kami juga sedang melakukan penyesuaian sembari peningkatan mutu SDM petani kopi yang ada," katanya.