Bisnis.com, SEMARANG — Ruas tol Semarang-Batang ditargetkan akan mulai beroperasi secara penuh pada akhir 2018. Namun, target pengoperasian tersebut bergantung pada kecepatan eksekusi lahan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang-Batang (JSB) Arie Irianto mengatakan, pada dasarnya kontrak awal pengerjaan tol Semarang-Batang selesai pada 25 September 2018. Akan tetapi, dengan adanya sejumlah pekerjaan tambahan, penyelesaian proyek tersebut diperkirakan akan selesai pada Oktober 2018.
“Akhir tahun ini target kami sudah bisa beroperasi secara penuh. Tetapi kami juga bergantung pada kecepatan proses pengadan tanah untuk sejumlah proyek tambahan, oleh Kementerian PUPR, jadi kami bergantung pada mereka,” ujar Arie, Senin (28/6/2018).
Sebelumnya, Manajer Pengadaan Tanah PT JSB Hadi Susanto mengatakan, total lahan tambahan tersebut mencapai 67 hektare yang tersebar di sejumlah titik. Adapun saat ini PT JSB sedang melakukan pengukuran lahan yang tersebar di sepanjang ruas tol di bagian utara Provinsi Jateng tersebut.
Dalam proses pengadaan lahan tambahan tersebut, lanjut Hadi, PT JSB telah menyediakan dana hingga Rp1,1 triliun. Sementara itu, lahan tambahan tersebut rencananya akan digunakan untuk meningkatkan kelengkapan di ruas tol tersebut seperti saluran air dan lahan untuk tiang penyangga tambahan.
Seperti diketahui, ruas tol tersebut terbagi menjadi lima seksi yakni Batang-Batang Timur (3,20 Km), Batang Timur-Weleri (36,35 Km), Weleri-Kendal (11,05 Km), Kendal-Kaliwungu (13,50 Km) dan Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km).
Baca Juga
Nantinya ,di ruas jalan tol tersebut akan dibangun lima gerbang tol (GT) yakni GT Tulis, GT Weleri, GT Kendal, GT Kaliwungu dan GT Kalikangkung.