Bisnis.com, YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, rencana pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sudah final sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DIY.
"Kalau kita sudah 'clear'," kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Jumat.
Sebelumnya, Pansus Perda RTRW DPRD Jawa Tengah menyatakan menolak pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta yang telah menjadi proyek strategis nasional.
Sultan enggan menanggapi ihwal penolakan itu. "Itu urusan Jawa Tengah to," kata Sultan.
Meski demikian, ia menilai Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sulit dibangun secara langsung.
Apabila dibangun langsung Yogyakarta-Bawen, menurut dia, lokasinya rentan terkena aliran lahar Gunung Merapi.
"(Tol) Yogyakarta-Bawen itu kan tidak bisa dibangun (langsung) karena mau lewat mana? wong jalan yang sekarang saja kena lava kok," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Menurut Sultan, dalam rencana awal, jalan tol tersebut akan dibangun di sebelah timur Kali Krasak, dekat dengan Dusun Srumbung, Magelang, yang notabene rentan terimbas aliran lahar Gunung Merapi.
Oleh sebab itu, menurut Sultan, pengertian pengembangan jalan bebas hambatan Yogyakarta-Bawen dalam Perda Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nomor 2 Tahun 2010 telah mengalami perubahan.
"Pengertian (Tol) Bawen-Yogyakarta itu yang tadinya langsung, akhirnya dipindahkan (menjadi) Bawen-Secang (Magelang)-Borobudur, Borobudur-Yogyakarta, Yogyakarta-Solo," kata Sultan.
Pembangunan Jalan Tol yang akan menghubungkan Borobudur-Yogyakarta maupun Yogyakarta-Solo akan dibuat elevated atau melayang melintas di atas Selokan Mataram.
Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY Gatot Saptadi mengatakan rencana pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan prakarsa pemerintah pusat yang untuk pengerjaannya bahkan sudah memasuki tahap lelang. "Sudah proses lelang, untuk pemenangnya masih dalam proses," kata dia.
Meski pembangunannya diperkirakan akan dimulai pada 2019, menurut Gatot, untuk pelaksanaann pembangunannya direalisasikan setelah ada kesepakatan bersama antara wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. "Saya yakin lah nanti sepakat semua, baru berjalan. Untuk melaksanaan itu tidak bisa sepotong-sepotong," kata dia.