Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cilacap Berpotensi Alami Hujan Ekstrem

Sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diguyur hujan lebat hingga ekstrem pada Selasa (6/11).
Ilustrasi./Reuters-Dinuka Liyanawatte
Ilustrasi./Reuters-Dinuka Liyanawatte

Bisnis.com, CILACAP – Sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diguyur hujan lebat hingga ekstrem pada Selasa (6/11), kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo.

"Berdasarkan pantauan di Stasiun Meteorologi Cilacap, curah hujan tercatat sebesar 63 milimeter, di Bandara Tunggul Wulung mencapai 179 milimeter, dan Binangun mencapai 189 milimeter. Curah hujan tersebut dikategorikan lebat hingga ekstrem," katanya di Cilacap, Selasa (6/11/2018).

Ia mengatakan batasan lebat adalah lebih besar dari 50 milimeter per hari, sedangkan ektrem lebih dari 100 milimeter per hari.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau warga Kabupaten Cilacap terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi pada hari Selasa (6/11).

Berdasarkan pantauan BMKG, peningkatan curah hujan ini adanya perlambatan dan area pertemuan angin yang memanjang dari Jawa bagian timur hingga barat sehingga meningkatkan kelembapan udara di wilayah Jawa.

Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia yang diprakirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan," jelasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan hujan ekstrem yang mengguyur sejumlah wilayah Cilacap pada Senin (5/11) malam hingga Selasa (6/11) pagi dilaporkan telah mengakibatkan genangan di beberapa lokasi seperti Dusun Cikorol, Desa Brebeg, Kecamatan Jeruklegi.

"Selain itu, di Bandara Tunggul Wulung juga dilaporkan terjadi longsoran di dekat landasan pacu tapi tidak parah. Kami akan terus memantau perkembangan dan dampak dari hujan ekstrem ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas III Tunggul Wulung Denny Ariyanto mengatakan longsoran yang terjadi di Bandara Tunggul Wulung tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan.

Menurut dia, longsoran dengan lebar 25 meter dan kedalaman sekitar 30 meter tersebut terjadi di dekat pagar bandara hingga mendekati setrip landasan pacu.

"Saat ini kami masih menangani longsoran tersebut. Kami harap tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan," katanya.

Salah seorang sukarelawan penanggulangan bencana Desa Brebeg, Achmad Zaenudin mengatakan tinggi genangan air akibat hujan ekstrem di Dusun Cikorol cukup tinggi.

"Tinggi genangan air di jalan mencapai lutut orang dewasa, sedangkan di sawah sekitar 2 meter. Akibatnya, sebanyak 30 keluarga yang bermukim di Dusun Cikorol terisolasi, bahkan ada satu rumah warga yang sempat kemasukan air karena letaknya di tepi sungai," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper