Bisnis.com, SEMARANG - Seperti yang sudah diproyeksikan sebelumnya, realisasi investasi asing di Jawa Tengah selama kuartal I/2020 anjlok dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang baru saja dirilis, menunjukkan total PMA pada kuartal 1/2020 senilai US$321 juta dengan total proyek sebanyak 436. Kinerja PMA ini jauh dibandingkan dengan realisasi kuartal 1/2019 yang waktu itu tercatat sebanyak US$776,8 juta dan total proyek sebanyak 453.
Anjloknya kinerja investasi Jateng ini juga membuat kontribusi PMA Jateng ke total PMA nasional kian tergerus. Kuartal 1/2019 lalu, kontribusi investasi asing Jawa Tengah ke total PMA nasional sempat berada di peringkat 3. Namun saat ini, terjun bebas di peringkat 12 di bawah Maluku Utara bahkan Lampung.
Tren anjloknya investasi ini sebelumnya sudah diramalkan oleh Bank Indonesia. Dalam kajian awalnya yang disampaikan kepada Bisnis belum lama ini, Kepala Perwakilan BI Jateng Soekowardojo mengungkapkan investasi merupakan salah satu sektor yang terdampak virus corona.
Dia juga mengatakan bahwa investasi menjadi satu dari tiga sektor yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Jateng.
"Pelemahan ekonomi global diperkirakan akan menurunkan investasi hingga 0,93% [tahunan] dari baseline yang didorong oleh tertahannya tendensi penanaman modal di tengah merebaknya virus covid - 19," kata Soeko dalam keterangannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri mengaku belum mendalami data realisasi investasi kuartal I/2020.
"Ini kami sedang olah [datanya]," ungkap Ratna, Senin (20/4/2020).
Dalam catatan Bisnis, Pemerintah Pronvinsi Jawa Tengah sebenarnya telah mencatat indikasi pelemahan investasi asing. Apalagi Maret lalu ada penundaan pembangunan pabrik atau proyek akibat terhambatnya kedatangan material pembangunan dan tenaga ahli telah terjadi.
Selain itu, Pemprov Jateng juga menyebut bencana corona yang kian meluas juga menunda realisasi investasi asing ke Jawa Tengah khususnya dari China, Taiwan, dan Hong Kong.
Kendati investasi asing mengalami prospek yang suram akibat serangan pendemi covid -19. Namun, kabar yang melegakan adalah investasi dalam negeri Jateng selama kuartal I/2020 tercatat meningkat (year-on-year).
Total investasi dalam negeri menurut catatan BKPM, berada mencapai Rp14,6 triliun atau di peringkat ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Barat. Angka ini berbanding terbalik dengan investasi asing, karena kuartal I/2019 lalu, realisasi investasi dalam negeri hanya Rp9,7 triliun.