Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Jateng Siapkan Kawasan Industri Baru

Beberapa wilayah dinilai berpotensi mengembangkan kawasan industri, seperti Rembang, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Brebes, Cilacap, Banyumas, dan Kebumen.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan paparan dalam acara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di KEK Industropolis Batang, Selasa, (19/8/2025). /Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan paparan dalam acara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di KEK Industropolis Batang, Selasa, (19/8/2025). /Foto: Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta bupati dan wali kota di beberapa daerah untuk menyiapkan pendirian kawasan industri baru.

Saat ini, di Jawa Tengah telah beroperasi tujuh kawasan industri yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, KEK Kendal, Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang, Kawasan Industri Candi Semarang, Kawasan Industri Jatengland Demak, Kawasan Industri BSB Semarang, dan Batang Industrial Park.

Menurut Luthfi, beberapa wilayah lain di Jateng memiliki potensi untuk mengembangkan kawasan industri, seperti Rembang, Demak, Kota Semarang, Kendal, Batang, Brebes, Cilacap, Banyumas, dan Kebumen. Ia mendorong terselenggaranya Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Industri Prioritas Provinsi.

"Cilacap sudah menawarkan 1.000 hektare lebih, Kebumen sudah menyiapkan tempat, Demak lewat HIPMI sudah ada hampir 100 hektare disiapkan juga kalau tidak salah, Kendal akan menambah lagi," ujarnya saat memberikan paparan dalam acara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di KEK Industropolis Batang, Selasa, (19/8/2025).

Luthfi menilai kawasan industri menjadi salah satu syarat agar perekonomian di masing-masing wilayah menggeliat. Selain itu, pembukaan pabrik di kawasan industri juga dapat menyerap tenaga kerja, sekaligus dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta meningkatkan realisasi investasi di Jateng.

Adapun, realisasi investasi di Jawa Tengah semester I 2025 mencapai Rp45,58 triliun atau 58,19% dari target tahun ini sebesar Rp78,33 triliun. Terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp25,63 triliun dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp19,95 triliun.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro