Bisnis.com, BOYOLALI – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, menyebut bahwa kepatuhan masyarakat selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 mampu menekan laju penularan kasus Covid-19 hingga 60 persen.
“Ternyata dipatuhi oleh semua masyarakat, pasar tutup, tempat-tempat makan juga tutup. Kemudian juga masyarakat tidak bepergian kemana-mana,” jelas Ratri, dikutip dari boyolali.go.id, Senin (2/8/2021).
Ratri mengklaim, bahwa penurunan yang cukup drastis terjadi di Kabupaten Boyolali.
“Ini sangat menggembirakan sekali partisipasi dari masyarakat. Kami mengapresiasi pada masyarakat yang ikut menegakkan protokol kesehatan,” tambahnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mencatat bahwa puncak penambahan kasus Covid-19 di wilayah tersebut terjadi pada pekan ke-26 atau pekan pertama di bulan Juli lalu.
“Kalau dilihat grafik angka kesembuhan cenderung naik. Angka kematian juga ternyata trennya belum turun, masih cenderung naik. Sedangkan, kasus aktif sudah mulai melandai, sudah mulai turun,” jelas Ratri.
Untuk meningkatkan daya tahan tenaga kesehatan yang bertugas merawat pasien Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali bakal melakukan suntikan ketiga vaksin jenis Moderna.
Meskipun demikian, Ratri menyebut bahwa pihaknya masih menunggu kiriman dari Kementerian Kesehatan serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
“Di Boyolali sendiri, kurang lebih ada sekitar 4.000 nakes, karena kebetulan dosis ketiga ini hanya untuk nakes yang berada di pelayanan langsung ke pasien,” jelas Ratri.
Secara umum, kasus Covid-19 di Jawa Tengah diklaim telah mengalami penurunan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut bahwa kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut telah mulai membaik. Namun, dia meminta agar semua pihak dapat terus bersiaga mengantisipasi kenaikan kasus.
“Kalau sehari tambah 87 kasus, di bawah 100, itu baru baik. Kalau masih ribuan yang belum baik, maka saya minta kita jangan lengah, kita butuh disiplin tinggi agar menurunnya tajam,” jelas Ganjar usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19.
Meskipun demikian, Satgas Penanganan Covid-19 menyebut bahwa pada 2 Agustus 2021, penambahan kasus aktif di Jawa Tengah masih menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Dilaporkan, terdapat penambahan 3.218 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di wilayah tersebut. Jumlah kumulatifnya mencapai 389.339 kasus.