Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IK-CEPA Tingkatkan Ekspor Non-Migas Jateng

Kerja sama dagang antara Indonesia dan Korea Selatan itu diharapkan bisa mendongkrak kinerja ekspor non migas serta iklim investasi di Jawa Tengah.
Ilustrasi - Kegiatan bongkar muat kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Ilustrasi - Kegiatan bongkar muat kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, SEMARANG –  Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo menyebut kerja sama Indonesia – Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) bakal membawa sejumlah keuntungan buat Jawa Tengah.

“Korea Selatan sebagai pasar untuk produk kita dijual ke sana, permintaannya juga cukup tinggi dari Jawa Tengah. Mereka (Korea Selatan) juga cukup agresif masuk ke Jawa Tengah dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA),” jelas Arif, Selasa (21/6/2022).

Sebagai informasi, ada beberapa perusahaan asal Korea Selatan yang sudah dipastikan bakal berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Sebut saja KCC Glass Corporation yang memproduksi kaca, serta LG yang punya proyek pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

“IK-CEPA ini menjadi suatu peluang bagi para pelaku usaha di Jawa Tengah. Khususnya dari pihak Korea Selatan, untuk semakin memperluas kerja samanya,” jelas Arif.

Arif juga menjelaskan bahwa pada 2021, neraca perdagangan non-migas Jawa Tengah dengan Korea Selatan mengalami surplus sebesar US$ 173,98 juta.

Pada periode Januari-April, ekspor non-migas Jawa Tengah ke Negeri Ginseng itu juga dilaporkan mengalami peningkatan tipis di angka 0,77 persen (c-to-c).

“Permintaan atas produk kita ke Korea Selatan itu cukup tinggi, yang kita impor juga sifatnya bahan modal dan bahan baku,” jelas Arif.

Melalui kerja sama dagang IK-CEPA tersebut, Arif menyebut ada sejumlah produk non-migas yang diperkirakan bakal mengalami peningkatkan kinerja ekspor, di antaranya produk wig yang diproduksi di wilayah Purbalingga dan produk perhiasan dari logam mulia. 

“Di sana kalau tidak salah ada investor pabrik wig dari Korea Selatan yang mengekspor ke negaranya sendiri. Produk perhiasan logam mulia, kalau lihat persentasenya, lima tahun terakhir ini secara rata-rata cukup tinggi juga,” jelasnya.

Namun demikian, Arif juga menyoroti sejumlah tantangan yang mesti dihadapi Jawa Tengah guna meningkatkan kinerja ekspornya. Salah satunya masalah infrastruktur yang beberapa waktu lalu menjadi sorotan karena terdampak banjir rob.

Untuk itu, Arif menyebut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal melakukan perbaikan jangka panjang guna menangani masalah tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Wahyu Arifin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper