Bisnis.com, SEMARANG - Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU PIP) kembali menggelar agenda Usaha Mikro (UMi) Youthpreneur 2023. Gelaran pertama acara tahunan itu dilaksanakan di Kota Semarang dan dihadiri oleh puluhan peserta dari kelompok mahasiswa.
Mas Soeharto, Direktur Keuangan, Umum, dan Sistem Informasi BLU PIP, menjelaskan bahwa gelaran UMi Youthpreneur merupakan upaya BLU PIP dalam mendorong minat generasi muda dalam berwirausaha.
"PIP ini di samping melakukan pembiayaan, kami juga ada program pemberdayaan. Mulai pendampingan, pelatihan, sampai pemekaran," ucapnya pada Selasa (27/6/2023).
PIP sebagai BLU yang berada di bawah Kementerian Keuangan sendiri bertugas untuk mengoordinasikan pembiayaan untuk kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sesuai dengan ketentuan yang diatur Kementerian Keuangan. Dengan pembiayaan UMi, PIP ikut mendorong geliat ekonomi dari skala terkecilnya, dimulai dari debitur konvensional yang kerap dianggap tidak bankable.
"Kami biasa membantu debitur-debitur yang memang ketika ingin mengajukan pembiayaan itu masuk kategori tidak bankable. Penyaluran pembiayaan yang dilakukan PIP melalui lembaga keuangan maupun yang lainnya, sehingga PIP bisa membantu pembiayaan UMi tersebut," jelas Soeharto.
Adapun sejak 2017 silam, penyaluran pembiayaan UMi telah mencapai Rp28 triliun. Dari nominal tersebut, jumlah penerima pembiayaan UMi mencapai delapan juta debitur dimana 98 persen penerima adalah perempuan. Menurut Soeharto, data tersebut menunjukkan betapa kuatnya peran perempuan dalam mendukung perekonomian berbasis UMKM di Indonesia.
Gelaran UMi Youthpreneur 2023 yang dilaksanakan BLU PIP diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi generasi muda buat belajar dan terus berkembang. Selain diisi dengan talkshow interaktif, UMi Youthpreneur bakal menjaring ide-ide usaha dari generasi muda di Kota Semarang.
Soeharto menyebut, pada 2024 mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan ada 175 juta penduduk di usia produktif. Masalahnya, dari jumlah tersebut, lapangan pekerjaan yang tersedia hanya bisa menyerap sekitar 17 juta orang.
"Bayangkan, ada gap yang begitu besar. Lebih lanjut, ada survei yang dilakukan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang menyebutkan hanya tiga persen generasi muda yang ingin menjadi wirausahawan. Ini menandakan, minat wirausaha itu masih kurang, makanya kami betul-betul mendorong dengan UMi Youthpreneur ini," jelas Soeharto.
Gelaran UMi Youthpreneur sendiri telah memasuki tahun kedua pelaksanaan. Sebelumnnya, gelaran serupa sempat dilaksanakan secara bauran melalui kanal daring serta luring di wilayah DKI Jakarta. Pada tahun ini, BLU PIP bakal menggelar UMi Youthpreneur di luar daerah. Kota Semarang menjadi pembuka, disusul Kota Ambon yang menurut Soeharto perlu dijangkau untuk mendukung geliat perekonomian skala mikro di wilayah timur Indonesia.
