Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Beras Medium dan Premium Diyakini Normal Hingga Awal Tahun

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian meyakini stok beras medium dan premium akan kembali normal pada Januari mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian meyakini stok beras medium dan premium akan kembali normal pada Januari mendatang.

Prediksi ini menyusul hujan yang mulai turun pada bulan Oktober berakibat kualitas gabah menurun. Kadar air tinggi sehingga ketika diolah akan menghasilkan butir patah tinggi.

Kepala Pusat Distribusi Cadangan Pangan Riwantoro mengatakan pada kondisi itu produsen mulai mengolah beras dengan mutu medium. Maka, pada Januari mendatang diyakini akan terjadi keseimbangan stok beras medium dan premium.

Sementara, imbuh Riwantoro, minimnya stok beras medium saat ini karena kualitas gabah atau beras yang lebih baik pada musim panen gadu. Curah hujan yang kurang menyebabkan kadar air dan butir patah rendah.

Harga gabah lebih tinggi sekitar Rp4.600 - Rp5.000 per kg akibat kekeringan dan hama wereng. Sehingga produsen beralih mengolah menjadi beras premium agar memperoleh keuntungan.

Harga serta mutu beras medium dan premium diatur dalam Permendag No 57/2017 dan Permentan No 31/2017. Harga beras medium diatur maksimal Rp9.450 per kg dengan butir patah 25% dan harga beras premium Rp12.800 per kg dengan butir patah 15%.

"Saat ini banyak gabah petani diproduksi ke premium, karena memang gabah bagus. Namun, akan ada keseimbangan pada Januari karena hujan mulai turun sehingga produsen mulai produksi medium," kata dia usai membuka gelar pangan murah di PIBC, Rabu (4/10).

Pemerintah juga memastikan pasokan beras aman. Pemasukan harian ke PIBC sekitar 3.000 ton, sedangkan pengeluaran harian sekitar 2.500 ton. Pemasukan di awal bulan Oktober, kata dia, termasuk yang tertinggi selama tiga tahun terakhir di bulan yang sama.

Guna menyediakan beras medium bagi masyarakat, Toko Tani Indonesia menggelar pangan murah yang menjual beras dengan harga Rp8.000 per kg bagi konsumen. Konsumen dibatasi pembeliannya 20 kg per hari.

TTI menyediakan 15 ton setiap hari untuk memasok gelar pangan murah ini. Gelar pangan murah masih fokus di 1.113 TTI di Jabodetabek.

Riwantoro mengatakan TTI memperoleh beras dari gabungan kelompok tani di 7 provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, dan Jawa Timur. Harga beras di tingkat petani senilai Rp7.300 per kg, sehingga dapat dijual Rp8.000 per kg di tingkat konsumen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler