Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Galangan Kapal Minta Aturan Wajib Produk Lokal

Pemerintah diminta membuat regulasi yang mewajibkan penggunaan kandungan dalam negeri dalam industri perkapalan.
Direktur Samudera Shipyard Nyoman Sudiana, Direktur Utama  Samudera Shipyard Bani Maulana Mulia, Direktur Pengelola Samudera Shipyard Musthofa berbincang di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, sebelum peluncuran Kapal Perintis Sabuk Nusantara 98. Kapal berkapasitas 1200 GT ini mampu mengangkut 400 orang dan barang 100 ton./Anggara Pernando
Direktur Samudera Shipyard Nyoman Sudiana, Direktur Utama Samudera Shipyard Bani Maulana Mulia, Direktur Pengelola Samudera Shipyard Musthofa berbincang di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, sebelum peluncuran Kapal Perintis Sabuk Nusantara 98. Kapal berkapasitas 1200 GT ini mampu mengangkut 400 orang dan barang 100 ton./Anggara Pernando

Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah diminta membuat regulasi yang mewajibkan penggunaan kandungan dalam negeri dalam industri perkapalan.

Sekretaris Umum  Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Edwin Nugraha M Barcah mengatakan saat ini industri galangan kapal di tanah air kembali bergairah seiring meningkatnya pesanan pemerintah.

Namun, sebagian besar komponen masih didapatkan dari impor. Padahal komponen impor ini sebagian besar dapat di bangun di dalam negeri asalkan ada kepastian keberlanjutan pemesanan kapal ke galangan di dalam negeri.

 “Kekhawatiran kami sekarang apakah setelah ini [pembangunan kapal untuk tol laut hingga kapal perikanan] akan ada pembangunan lagi. Padahal sudah dilakukan investasi,” kata  Edwin di sela peluncuran Kapal perintis pendukung Tol Laut Sabuk Nusantara 98 di Semarang, Kamis (5/10/2017).

Asosiasi, kata dia, tidak mempermasalahkan apakah pada tahap awal kewajiban membangun kapal di dalam negeri ini akan lebih banyak memanfaatkan jasa dok milik Badan Usaha Milik Negara. “BUMN juga tidak sanggup kalau hanya kerja sendiri. Selama BUMN mampu ya tidak apa-apa, yang penting semangatnya di dalam negeri dulu. Dilokalkan dulu,” katanya.

Edwin mengatakan secara swadaya para pengusaha galangan juga tengah merintis penggunaan produk buatan lokal untuk bagian-bagian penunjang ketika membangun sebuah kapal. Akan tetapi, dibutuhkan ketegasan pemerintah guna meningkatkan penggunaan produk di dalam negeri ini pada industri galangan kapal.

Sementara itu, Samudera Shipyard lini bisnis Samudera Indonesia yang bergerak di bidang pembangunan, perawatan dan perbaikan kapal menyatakan untuk membangun kapal, material masih menjadi kendala  utama. Saat ini baru 35%-40% dari kapal yang berasal dari kandungan lokal.

“Komponen kapal seperti mesin, genset, pompa-pompa, alat navigasi, komunikasi dan crane belum bisa diproduksi di dalam negeri,” kata Musthofa, Direktur Pengelolaan Samudera Shipyard.

Dia mengharapkan para pemangku kepentingan di pemerintahan dapat membina industri lokal sehingga kebutuhan material bagi pembangunan kapal ini dapat dimaksimalkan di dalam negeri.

EKSPANSI

Lebih lanjut Musthofa mengatakan saat ini Samudra Shipyard memiliki kemampuan membangun tiga kapal baru sekaligus serta merawat 70 kapal dalam setahun. Untuk kapal dengan kapasitas 1.200 GT seperti yang di pesan pemerintah dapat dibangun dalam 12 bulan.

Meski begitu dia mengakui kontrak dari Kementerian memiliki waktu 24 bulan dikarenakan adanya keterbatasan anggaran. “Kami dapat paralel repair empat kapal sekaligus naik dok,” katanya.

Selain merampungkan dua kapal perintis yang tergabung dalam tol laut milik pemerintah, pihaknya juga tengah mengincar kontrak dengan pemerintah Timoer Leste berupa pembangunan kapal Ro-ro 1.500 GT. Pemenang lelang ditargetkan diumumkan di akhir Oktober 2017 ini .

“Kami juga tengah penjajakan dengan pengusaha perikana untuk membangun kapal pengangkut ikan dan kapal nelayan dengan kapasitas 400 GT dan 180 GT,” katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler