Bisnis.com, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperluas konsep minapadi untuk intensifikasi pertanian dan menjawab permasalahan keterbatasan lahan pertanian akibat maraknya alih fungsi di daerah ini.
"Sleman sebagai lumbung padi DIY berkewajiban untuk terus mendorong intensifikasi pertanian yang dihadapkan dengan keterbatasan lahan," kata Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Suwandi Azis, di Sleman, Minggu (29/10/2017).
Menurut dia, melalui metode minapadi meskipun lahan terbatas untuk produktivitas pertanian khusunya beras, produksi ikan air tawar tetap meningkat. "Minapadi dapat menjawab tantangan keterbatasan lahan dengan produksi padi di Sleman," katanya.
Ia mengatakan, metode ini mampu meraih keuntungan berlipat ganda tidak hanya padi namun juga ikan dan keberlangsungan lahan yang produktif. "Di Sleman juga dikembangkan ugadi atau udang galah dan padi. Metode ini memberikan keuntungan ganda," katanya.
Menurut dia, saat ini di Sleman terdapat 104 hektare area pengembangan minapadi yang tersebar di 17 kecamatan.
"Minapadi di Sleman sendiri melibatkan kurang lebih 6.500 pelaku. Sedangkan untuk pengembangan minapadi di area Sleman barat pada tahun ini dilakukan di tiga tempat yaitu KPI Mina Langgeng Mulyo di Sumberagung Moyudan, KPI Mina Makmur di Sendangrejo Minggir, dan KPI Mina Jaya di Sendangrejo Minggir," katanya.
Suwandi mengatakan, dengan adanya minapadi ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Sleman. "Perlu pemahaman dan promosi lebih lanjut karena konsumsi ikan sangat penting untuk membantu meningkatkan kecerdasan otak," katanya.
Intensifikasi Pertanian Sleman Dilakukan dengan Memperluas Minapadi
Bisnis.com, SLEMAN Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperluas konsep minapadi untuk intensifikasi pertanian dan menjawab permasalahan keterbatasan lahan pertanian akibat maraknya alih fungsi di daerah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium