Bisnis.com, SLEMAN – Pascaerupsi besar pada 2010 penghijauan kembali kawasan terdampak di lereng Gunung Merapi baru mencapai sekitar 90 hektare dari sekitar 450 hektare hutan yang rusak dan terbakar.
"Sampai dengan 2019 ada sekitar 450 hektare lahan di lereng Merapi yang perlu dihijaukan kembali akibat terkena erupsi Gunung Merapi 2010 dan saat ini baru mencapai 90 hektare," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Ari Nurwanti, Jumat (17/11/2017).
Menurut dia, untuk mencapai target tersebut pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk membantu memulihkan kondisi lahan di lereng Gunung Merapi tersebut. "Masih perlu upaya dan partisipasi semua pihak untuk mengembalikan lereng Merapi agar pulih kembali," katanya.
Ia mengatakan, upaya yang dilakukan TNGM untuk memulihkan lahan lereng Merapi ada tiga macam yakni restorasi, rehabilitasi dan suksesi. "Suksesi yakni tanaman tumbuh kembali dengan sendirinya dan dibiarkan saja akan tumbuh seperti tanaman Akasia Debora," katanya.
Ari mengatakan, tanaman jenis Akasia Debora ini dapat suksesi karena bijinya tahan terhadap awan panas erupsi Gunung Merapi. "Begitu awan panas selesai, biji Akasia Debora yang terkena hujan bisa tumbuh dengan sendirinya," katanya.
PASCAERUPSI MERAPI, Penghijauan Baru Mencapai 90 Hektare
Pascaerupsi besar pada 2010 penghijauan kembali kawasan terdampak di lereng Gunung Merapi baru mencapai sekitar 90 hektare dari sekitar 450 hektare hutan yang rusak dan terbakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 jam yang lalu
Fresh Momentum Drives Growth for Property Issuers

6 jam yang lalu
Tekanan Trump Menggoyang Pasar Minyak Dunia Jadi Kian Volatil
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

21 Agt 2025 | 15:36 WIB
Horison Inn Alaska Simpang Lima Semarang Rayakan Kemerdekaan di Panti Asuhan

21 Agt 2025 | 07:44 WIB
Pameran HUT Jateng Diikuti 228 Stand UMKM, Target Omzet Rp600 Juta

20 Agt 2025 | 21:41 WIB