Bisnis.com, SEMARANG - PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) bersama Bina Nusantara (Binus) Group mengundang para pemegang saham, manajemen, serta calon tenan untuk melihat perkembangan proyek mal 23 Semarang Shopping Center pada Rabu (20/8/2025).
Pemerintah Kota Semarang menilai kehadiran mal anyar itu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di wilayah tersebut.
"Dengan hadirnya mal 23 Semarang Shopping Center, ini bisa memberikan sumbangsih pada pertumbuhan ekonomi kita. Investasi ini akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kami juga berharap bahwa mal ini juga dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Kota Semarang," jelas Diah Supartiningtias, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyebut kehadiran pusat perbelanjaan baru di ujung utara Kota Semarang itu bakal menjadi mercusuar ekonomi baru. Pasalnya, mal tidak hanya berpotensi memacu aktivitas perdagangan tapi ikut mendorong kreativitas di suatu daerah.
Untuk itu, Agustina berharap agar pengelola mal bisa menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Semarang sebagai tenan.
"Saya berharap ada kesepahaman dari pengelola mal 23 Semarang Shopping Center dan pelaku UMKM. Untuk merumuskan apa yang menjadi standar baku produk. Agar nantinya layak pajang dan untuk pasar yang lebih luas. Mal 23 Semarang Shopping Center juga dapat menjadi etalase yang ramah bagi produk lokal Kota Semarang," jelasnya.
Sebagai informasi, mal 23 Semarang Shopping Center merupakan proyek yang digarap melalui skema bisnis joint venture antara INPP dan Binus Group. Bertempat di Pearl of Java, pusat perbelanjaan ritel modern itu mengusung arsitektur bergaya tropis-vernakular dengan ruang terbuka hijau sebagai pusat perhatian.
Anthony P. Susilo, Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Paradise Indonesia, menjelaskan bahwa pusat perbelanjaan ini ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2026. Adapun saat ini, proyek pembangunan telah rampung 75% dengan fokus pengerjaan bagian dalam bangunan mal.
“Dengan target operasional pada pertengahan tahun 2026, kami optimis 23 Semarang Shopping Center akan menjadi pusat gravitasi baru bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya. Proyek ini sekaligus memperkuat rekam jejak kami dalam menghadirkan destinasi ikonik yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” jelas Anthony.
23 Semarang Shopping Center menyasar konsumen dari kalangan menengah ke atas. Dengan lahan seluas 6 hektare (Ha), Anthony mengungkapkan bahwa akan ada 200-250 tenant yang masuk ke mal itu.
"Akan ada lebih dari 1 Ha food and beverage space di dalam mal. Jadi bayangkan, UMKM makanan dan sebagainya akan sangat banyak. Kami juga welcome untuk bekerja sama dengan UMKM, bisa dengan membuat Semarang Corner," jelasnya.
Jelang pembukaan, 23 Semarang Shopping Center juga memiliki kampanye sosial dan lingkungan bertajuk "23 Untuk Semarang". Anthony menjelaskan bahwa kampanye tersebut terdiri dari kegiatan penanaman mangrove, pemberdayaan UMKM, serta program keberlanjutan kota.
"Inisiatif ini akan berlangsung sejak hari ini hingga pusat perbelanjaan resmi beroperasi, sebagai wujud komitmen bahwa kehadiran 23 Semarang Shopping Center bukan hanya membangun ruang fisik, tetapi juga menghadirkan makna, kepedulian, dan kontribusi nyata bagi Kota Semarang," pungkasnya.