Bisnis.com, BANYUMAS—Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di seluruh wilayah Jawa Tengah siap memantau media sosial guna mengantisipasi peredaran berita "hoax".
"Seperti tadi yang diamanatkan oleh Bapak Gubernur (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, red.), hati-hati untuk waspada tentang 'hoax'," kata Kepala Satpol PP Provinsi Jateng Sinoeng N. Rachmadi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (7/2/2018).
Sinoeng mengatakan hal itu kepada wartawan usai upacara Gelar Pasukan Menjaga Kondusivitas Wilayah dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-68 Satuan Polisi Pamong Praja dan HUT Ke-56 Satuan Perlindungan Masyarakat Tingkat Jawa Tengah di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto.
Ia mengatakan setahun yang lalu, baru 15 Satpol PP kabupaten/kota yang bermain media sosial.
Akan tetapi sekarang, kata dia, sudah ada 33 Satpol PP kabupaten/kota yang memiliki akun media sosial.
"Insya Allah yang dua (kabupaten/kota) menyusul karena tadi perintahnya sudah jelas, mungkin dalam menentukan adminnya. Insya Allah dalam pilkada (pemilihan kepala daerah) nanti, seluruh Kasatpol PP kabupaten/kota dan Satlinmas sudah berbasis media sosial, minimal Twitter, Facebook, dan Instagram," katanya.
Dengan demikian, kata dia, Satpol PP paling tidak bisa memantau hal-hal yang berkembang di media sosial dan selanjutnya yang berpotensi terhadap SARA, "hoax", atau provokatif dilaporkan ke kepolisian.
Menurut dia, pihaknya sudah punya semacam standar operasional prosedur (SOP) yang telah dikoordinasikan dengan Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum di kabupaten/kota.