Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Solo Langsung Kondisikan ATM Antisipasi 'Skimming'

Bank Indonesia (BI) Solo dan industri perbankan di Soloraya bergerak mengondisikan ATM-ATM se-Soloraya pascakasus hilangnya dana nasabah BRI di sejumlah kota.

Bisnis.com, SOLO—Bank Indonesia (BI) Solo dan industri perbankan di Soloraya bergerak mengondisikan ATM-ATM se-Soloraya pascakasus hilangnya dana nasabah BRI di sejumlah kota.

Mereka memastikan seluruh mesin ATM yang jumlahnya di Soloraya mencapai 1.500-an unit itu aman dari alat-alat yang bisa digunakan untuk tindakan skimming yakni tindakan menyedot atau mengambil data-data nasabah.

Kepala Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan kasus skimming di beberapa kota yang menyebabkan dana nasabah BRI raib langsung diantisipasi oleh bank-bank di Solo dengan melakukan beberapa upaya preventif. Seperti diketahui, di Soloraya ada 80 kantor bank umum (belum termasuk kantor cabang pembantu, kantor kas, dan lain sebagainya) dengan 1.500-an ATM.

“Kemarin kami sudah sampaikan kepada perbankan di Soloraya untuk mengevaluasi ATM mereka, dan mengecek adakah alat-alat yang diduga dipakai untuk skimming. Kemudian saya juga minta bank untuk memastikan bahwa di seluruh konter ATM terpasang CCTV. CCTV-nya harus aktif semua. Ya, jadi begitu ada kejadian di beberapa kota itu, kami di Solo pun langsung bergerak antisipasi,” kata Bandoe, saat berbincang dengan JIBI, Jumat (16/3/2018).

Dengan alat pengamanan CCTV, jika ada hal-hal yang mencurigakan bisa segera ketahuan dan bisa jadi alat bukti jika terjadi kasus-kasus seperti yang menimpa nasabah BRI.

“Selain CCTV dihidupkan juga harus ada semacam himbauan untuk nasabah terutama untuk senantiasa menjaga kerahasiaan pin ATM, saat atau setelah bertransaksi.”

Bandoe memastikan hingga saat ini tidak ada kejadian skimming di Soloraya. Tetapi langkah preventif sudah BI lakukan dengan mengimbau perbankan melakukan langkah preventif tersebut. Perbankan juga mengimbau nasabah untuk selalu mengganti pin dan tidak memindahtangankan pin ke orang lain.

Dengan adanya jaminan dan langkah preventif yang sudah dilakukan, Bandoe meminta nasabah atau pengguna kartu debet tidak perlu resah dengan munculnya kasus skimming di beberapa kota.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Laksono Dwi Onggo mengatakan skimming adalah modus lama yang dilakukan salah satunya memanfaatkan kelemahan nasabah dalam menjaga kerahasiaan pin ATM. Skimming adalah tindakan meng-copy data-data yang ada di kartu debet dan kartu kredit, kemudian data-data itu jadi dasar untuk menggandakan kartu.

“Sebenarnya kalau nasabah bisa menjaga kerahasiaan pin ATM-nya, aman. Kami sudah meminta bank-bank untuk melakukan pengamanan sebagai antisipasi,” tutur Laksono, sembari menyebut tidak ada laporan kasus serupa di wilayah Soloraya.

Antisipasi tindakan skimming juga tidak hanya saat bertransaksi di ATM, tetapi juga di mal-mal dan pusat belanja saat melakukan pembayaran nontunai. “Jadi kalau mau bayar nontunai kartu jangan dilepas begitu saja [diserahkan ke kasir] tapi harus diikutin jangan sampai dilakukan penggandaan data.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper