Bisnis.com, SEMARANG - Kodam IV Diponegoro memastikan bahwa bantuan logistik untuk korban gempa di Kabupaten Banjarnegara aman. Hal itu atas laporan dari Dandim setempat bahwa kebutuhan logistik bagi korban gempa semua telah terpenuhi dan pemulihan akan segera dilakukan.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjend Wuryanto dalam kunjungannya mengungkapkan, untuk mempercepat pemulihan disini, TMMD tidak menutup kemungkinan dapat dialihkan disini. Dan dapat pula melalui Bhakti TNI ataupun Karya Bhakti, akan difokuskan di daerah seperti ini.
"Disini kita akan lakukan kegiatan karya bhakti secepatnya. Nanti Kodam juga akan kerahkan disini, karena ini bukan pekerjaan jangka pendek tetapi jangka panjang dan harus terus melaksanakan bantuan", ujarnya dalam keterangan pers Senin (23/4/2018).
Tentang Relokasi, Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan, semua yang sudah direncanakan pemda pasti kita dukung, termasuk misalkan ada relokasi. Akan tetapi, mengingat dan melihat kondisi daerah sini juga, harapannya semua seperti ini.
"Relokasi kok kayanya sangat sulit, semua daerah relatif sama, cuma kita mendorong supaya dalam relokasi rekonstruksi nanti, konstruksi-konstruksi yang akan dibangun betul-betul sesuai konstruksi untuk menahan bencana. Masyarakat yang di edukasi untuk bisa membangun ini", katanya.
"Ya memang biayanya mahal, tapi apa boleh buat. Tapi kan ada bangunan-bangunan yang ada tidak membutuhkan biaya besar tapi tahan gempa, seperti yang sudah ada di wilayah Yogyakarta", tuturnya.
Di samping hal tersebut, Pangdam IV/Diponegoro juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, agar tetap waspada dan berhati-hati serta masyarakat diminta mengikuti semua petunjuk dari petugas yang ada dilapangan.
"Insya allah, kalau kita semua mengikuti petunjuk dan arahan petugas dilapangan, korban yang tidak perlu bisa kita hindari," ucapnya.
Sebelumnya Gempa bumi terjadi di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara pada Rabu (18/4/2018) pukul 13.28.35 WIB berkekuatan 4,4 SR, Lintang 7,21 LS, Bujur 109.65 BT, kedalaman 4.Km ini, mengakibatkan kerusakan infrastruktur bangunan rumah, fasilitas umum dan korban jiwa meninggal dunia serta luka.
Korban meninggal dunia 2 orang atas nama Asep (13) warga Desa Kasinoman dan Ny. Kasri (100) warga Dusun Bakalan Desa Kertosari. Korban luka 21 orang dan hingga saat ini jumlah pengungsi yang terdata 908 KK atau 3,506 jiwa. Desa Kasinoman (314 KK, 1.293 jiwa), Desa Kertosari (178 KK, 534 jiwa), Desa Plorengan (46 KK, 168 jiwa), Desa Sidakangen (151 KK, 613 jiwa), Desa Kalibening (48 KK, 180 jiwa), Desa Karanganyar (149 KK, 650 jiwa), Desa Majatengah (4 KK, 15 jiwa), Desa Kalisat Kidul (18 KK, 53 jiwa).
Ada pun kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak antara lain, bangunan rumah di Desa Kertosari 44 unit rusak berat, Desa Kasinoman 94 unit (Rusak Ringan 48 unit, Rusak Sedang 16 unit, Rusak Berat 30 unit), Desa Plorengan 52 unit (Rusak Ringan 40 unit, Rusak Sedang 7 unit, Rusak Berat 5 unit), Desa Sidakangen 11 unit (Rusak Ringan nihil, Rusak Sedang 8 unit, Rusak Berat 3 unit), jumlah total rumah yang rusak 201 unit (Rusak Ringan 88 unit, Rusak Sedang 31 unit, Rusak Berat 82 unit).
Untuk fasilitas umum, 1 unit Masjid di Desa Plorengan, 1 unit Masjid di Desa Kertosari, 1 unit Masjid di Desa Kasinoman, 1 unit Mushola di Desa Kasinoman, Gedung SMPN 2 Kalibening dan SDN 1 Kasinoman.