Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIRAB BUDAYA SOROPATEN, Peringatan 92 Tahun Terbebas dari Pagebluk

Panas mentari membakar kulit siang itu seolah diabaikan demi menyaksikan kirab gunungan, pusaka, hingga kereta kencana.
Suasana Kirab Budaya Suro di Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Minggu (16/9)./JIBI-Cahyadi Kurniawan
Suasana Kirab Budaya Suro di Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Minggu (16/9)./JIBI-Cahyadi Kurniawan

Bisnis.com, KLATEN – Arak-arakan berjalan pelan karena di kiri-kanan jalan dipenuhi penonton berjejalan. Panas mentari membakar kulit siang itu seolah diabaikan demi menyaksikan kirab gunungan, pusaka, hingga kereta kencana.

Kirab Budaya Suro itu sepintas terlihat seperti kirab pada umumnya. Kirab dibuka dengan barisan pasukan pengibar bendera, marching band, lalu, sejumlah orang mengenakan beskap membawa pusaka dan aneka gunungan mulai dari apam hingga hasil bumi.

Iringan-iringan itu menjadi lebih meriah saat serombongan penari barongsai berpentas. Tak berselang kemudian, dua barong dari Reog asal Jogonalan juga berpartisipasi. Penonton juga disuguhkan dua kereta kencana milik Keraton Kasunanan Surakarta ditarik dua ekor kuda berjalan di sela-sela kirab gunungan.

Seusai berjalan mengelilingi Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Karanganom, rombongan kirab tidak di penghujung rute sebelum memasuki pendapa di mana arak-arakan bermula. Warga yang tak sabar menanti tergopoh-gopoh berebut aneka gunungan apam dan sayur-mayur. Di sela-sela rebutan gunungan, penumpang dari kereta kencana melemparkan udhik-udhik atau uang baik koin dan kertas kepada penonton.

Pelaksanaan kirab itu bukan kali pertama melainkan turun temurun. Kirab bermula dari sebuah pagebluk menimpa Dukuh Pandanan, 92 tahun lalu.

Pada 1926, sebuah penyakit aneh menyerang warga desa. Saat pagi hari, warga sakit lalu meninggal pada sore hari. Begitu pula saat warga sakit pada sore hari, paginya dikabarkan meninggal dunia. Kasus itu berulang hingga 80 warga desa meninggal dunia.

Melihat hal itu, seorang sesepuh desa, Kiai Karsorejo, menggelar pentas wayang kulit dengan lakon Baratayudha Jaya Binangun. Seusai pentas, warga berangsur-sehat hingga terbebas dari pagebluk. Sebagai bentuk suka cita, Kiai Karsorejo lalu menggelar kirab sederhana yang diikuti oleh sesepuh desa.

“Mereka keliling kampung. Rutenya kurang lebih sama dengan yang dilalui kali ini. Kami hanya meneruskan. Istilahnya ngurip-uripi budaya Jawa,” ujar Ketua Panitia Kirab Budaya Suro, Sri Nugroho, saat ditemui wartawan di sela-sela acara, Minggu (16/9/2018).

Kiai Karsorejo juga dikenal memiliki kekerabatan dengan Paku Buwono (PB) X. Hal itu terlihat dari keikutsertaan pusaka keraton seperti tombak dan kerbau keturunan kiai slamet termasuk dua kereta kencana. PB X pernah meminta Presiden Pertama RI Sukarno untuk menemui Kiai Karsorejo saat hendak meminta restu berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

“Sukarno mencari-cari Kiai Karsorejo tapi tidak ketemu. Keduanya akhirnya bertemu di sawah Dukuh Pandanan. Di lokasi pertemuan itu lantas dibangun Tugu Wases untuk mempertingati pertemuan keduanya,” terang Nugroho.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi pergelaran Kirab Budaya Sura di Desa Soropaten. Kirab itu diharapkan bisa menambah kerukunan warga Klaten. Tak hanya itu, keberadaan kirab menjadi ajang promosi potensi setempat untuk menarik wisatawan datang ke Soropaten.

“Dampaknya adalah kesejahteraan masyarakat meningkat. Hal itu mewujudkan terbentuknya masyarakat yang maju, mandiri, dan berdaya saing,” kata Bupati.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper