Bisnis.com, SEMARANG - Novelis kondang Nurhayati Sri Hardini atau yang akrab disapa NH Dini tutup usia hari ini Selasa (4/12/2018). Kabar ini tentunya menimbulkan kesedihan bagi penggemar sastra tanah air.
Adapun, NH Dini merupakan sastrawan perempuan yang dikenal rajin menulis sejak kelas 3 sekolah dasar hingga saat ini. Karirnya dalam dunia kesusastraan Tanah Air dimulai saat dirinya mengirim sajak "Prosa Berirama" yang disiarkan di Radio Republik Indonesia. Ia lalu melanjutkan kariernya membuat cerita pendek hingga menulis panjang. Karya pertamanya berjudul "Hati yang Damai" kemudian "Pertemuan Dua Hati" (1989).
Ciri khas novel-novel NH Dini adalah tokoh utamanya yang hampir selalu perempuan. Seperti "Pada Sebuah Kapal"(1973), La Barka (1975), Keberangkatan (1977), serta Namaku Hiroko (1977). Pada 2017 lalu NH Dini menerima penghargaan seumur hidup (life time achivment award) dari penyelenggara Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) di Bali.
Sastrawati kawakan kelahiran Semarang 82 tahun silam, meninggal setelah mengalami kecelakaan di Jalan Tol KM 10 Kota Semarang. Pemilik nama pena NH Dini tersebut meninggal setelah sempat dilarikan ke RS Elizabeth, Semarang.
Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut terjadi saat mobil yang ditumpangi oleh NH Dini sedang dalam perjalanan dari arah Gayamsari menuju Tembalang. Sesampainya di lokasi kejadian, ada sebuah truk berpelat nomor AD 1536 JU yang melaju di depannya. Sebelumnya truk tersebut berhenti lantaran mengalami kerusakan mesin.
Namun, saat pengemudi usai melakukan perbaikan dan hendak melanjutkan perjalanan, tiba-tiba truk tersebut berjalan mundur. Hingga akhirnya membentur mobil Avanza berpelat nomor H 1362 GG yang ditumpangi oleh NH Dini.
Akibatnya, NH Dini bersama sopir mobil tersebut, Suparjo dilarikan ke Rumah Sakit Elizabeth. Suparjo mengalami luka di bagian tangan dan kaki. Sedangkan NH Dini mengalami luka di bagian kaki dan kepala.
"Diduga pengemudi truk tidak bisa mengendalikan laju kendaraan, hingga berjalan mundur dan membentur kendaraan di belakangnya," ujar Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi.
Saat ini, jenazah NH Dini masih herada di RS Elizabeth dan hendak dibawa ke rumah duka di Pedalangan, Banyumanik, Semarang.