Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beredar di Medsos, Protes Warga Grobogan terhadap Pidato Prabowo

Sebuah video beredar di media sosial, tentang warga Grobogan, Jawa Tengah, yang protes terhadap pidato calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, terkait dengan pernyataannya mengenai adanya warga di provinsi itu yang bunuh diri karena memiliki utang.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kanan) menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Galih Pradipta
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kanan) menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah video beredar di media sosial, tentang warga Grobogan, Jawa Tengah, yang protes terhadap pidato calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, terkait dengan pernyataannya mengenai adanya warga di provinsi itu yang bunuh diri karena memiliki utang.

Sebagai calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto seringkali mengeluarkan pernyataan-pernyataan blunder saat masa kampanye, demikian keterangan yang diterima dari Relawan Jokowi di Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Pidato terakhir Prabowo yang kembali menuai kontroversi dan protes ialah terkait pernyataannya yang menyebutkan bahwa ada warga di Jawa Tengah bunuh diri dikarenakan memiliki utang.

Hardi, seorang warga dari desa Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, disebut oleh Prabowo melakukan tindakan bunuh diri pada Desember 2017 yang lalu karena memiliki utang di bank.

Mendengar pernyataan tersebut, keluarga (alm) Hardi yang diwakili oleh sang istri, Supinah, dengan tegas membantah dan resah oleh pernyataan Prabowo tersebut.

Menurut penuturan Supinah, (alm) Hardi hidup tidak serba kekurangan. Mereka sekeluarga memiliki rumah dan kebun yang mampu menopang perekonomian keluarga.

“Kami memiliki kebun jati yang cukup luas, ditambah dengan ladang yang saat ini ditanam kacang. Belum lagi setiap tahun, kami masih bisa menyewa sawah setengah bahu. Jadi secara ekonomi, kami tidak merasa kekurangan,” jelas Supinah.

Sumber: ANTARA


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper