Bisnis.com, SEMARANG - Kenaikan harga bawang merah 0,18% dan bawang putih 0,16% membawa Jateng alami inflasi sampai 0,45%. Selain bawang, naiknya harga telur dan angkutan udara juga mempengaruhi inflasi di Jawa Tengah (Jateng) selama April 2019.
Kepala BPS Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, bulan April 2019 di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,45% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,92. inflasi terjadi di enam kota SBH di Jawa Tengah.
Adapun, yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga beras, tarif listrik, pisang, cabai rawit dan jeruk.
Tingkat inflasi tahun kalender April 2019 sebesar 0,71% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2019 terhadap April 2018) sebesar 2,27%.
"Harga bawang yang naik sangat berpengaruh terhadap inflasi di Jateng selain telur dan angkutan udara," kata Sentot Kamis (2/5/2019).
Dia menjelaskan, Kota Surakarta mengalami inflasi terrtinggi yaitu sebesar 0,68% dengan IHK sebesar 130,93 diikuti inflasi di Kota Semarang sebesar 0,47% dengan IHK sebesar 133,58, Kota Tegalsebesar 0,46% dengan IHK sebesar 132,05, Kota Cilacap sebesar 0,26% dengan IHK sebesar 138,63.
Sementara untuk, Inflasi terendah di Kota Kudus dan Kota Purwokerto masing-masing sebesar 0,21% dengan IHK masing-masing sebesar 141,58 dan 132,27.
"Inflasi tertinggi memang terjadi di Kota Surakarta, sedangkan yang terendah ada di Kudus dan Purwokerto," jelasnya.
Sentot memaparkan, inflasi di Jawa Tengah terjadi karena kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,67% diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,35% kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,28%.
Selain itu, lanjut dia kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27% kelompok sandang sebesar 0,05% kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01%, sedangkan penurunan indeks terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dan sebesar 0,04%.