Bisnis.com, SEMARANG—Jumlah rumah yang belum memiliki jamban sendiri di Kabupaten Kendal sampai saat ini berjumlah 36.000 unit, berkurang dari 2018 sebanyak 56.000 unit.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kendal (DKK) Ferinando Rad Bonay menyampaikan, saat pencanangan program Open Defecation Free (ODF) tahun 2018, jumlah keluarga yang belum memiliki jamban sendiri sekitar 56.000 unit. Pada 2019 ini, angka tersebut sudah turun menjadi 36.000 unit.
“Sejak ODF dicanangkan pada 2018, jumlah keluarga yang tidak memiliki jamban di Kabupaten Kendal mengalami penurunan,” paparnya dalam siaran resmi, Rabu (14/8/2019).
Kondisi perkembangan program ODF itu disampaikan usai acara penyerahan bantuan dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kendal, Selasa (13/8/2019) di halaman Kantor Dinkes Kendal. Kedua organisasi profesi tersebut menyerahkan bantuan berupa semen dan kloset untuk masyarakat melalui Dinkes Kendal.
Ferinando menyampaikan, masyarakat sekarang semakin semakin sadar meninggalkan kebiasaan Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Mereka mulai melaksanakan pola hidup sehat dengan membangun jamban keluarga di rumah masing-masing.
Adapun, warga yang belum memiliki jamban, ikut menumpang di jamban milik kerabat. Pemerintah juga berupaya membangun jamban umum.
“Kepada warga yang masih belum mempunyai jamban sendiri, kami terus mendorong untuk melakukan BAB di jamban, walau jamban tersebut milik kerabat. Selain itu, pemerintah juga terus membangun jamban umum agar masyarakat tidak BAB sembarangan,” tuturnya.
Ferinando juga mengucapkan terima kasih kepada kelompok dan organisasi yang sudah mulai ikut berpartisipasi mendukung program ODF di Kendal, seperti IDI dan IAI.
Kabupaten Kendal menerima bantuan sebanyak 110 kloset dan 40 sak. Sejumlah 40 kloset dan 40 sak semen diberikan kepada warga, dan sisanya disalurkan kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kendal.
Di Kendal, Rumah Tanpa Jamban Berkurang 20.000 Unit
Jumlah rumah yang belum memiliki jamban sendiri di Kabupaten Kendal sampai saat ini berjumlah 36.000 unit, berkurang dari 2018 sebanyak 56.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 jam yang lalu
Bank Jateng Dukung Program KPR FLPP di Kabupaten Tegal
1 hari yang lalu
Longsor di Temanggung Merenggut Korban Jiwa
1 hari yang lalu