Bisnis.com, SOLO - Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta, pada November 2021 di kota Surakarta terjadi inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,20 pada Oktober 2021 menjadi 106,55 pada November 2021.
Jika dibanding pada bulan yang sama tahun sebelumnya lebih tinggi (inflasi 0,17 persen). Laju inflasi tahun kalender (Januari-November) 2021 sebesar 1,85 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 2,18 persen.
Dari 11 kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHK-nya, 6 kelompok pengeluaran mengalami kenaikan yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,87 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,40 persen, kelompok transportasi naik 0,33 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya naik 0,01 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,11 persen.
Sebaliknya kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,03 persen dan kelompok kesehatan turun 0,01 persen.
Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran relatif stabil.
Baca Juga
Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain telur ayam ras, minyak goreng, cabai merah, mobil, tukang bukan mandor, semen, pepaya dan tarif kereta api.
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi di antaranya tomat, semangka, pisang, bawang putih dan bawang merah.