Bisnis.com, SEMARANG – Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Regional DIY-Jateng tengah menggodok peluang kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta. Melalui kerja sama tersebut, produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah itu diharapkan bisa menembus pasar mancanegara.
“Kita akan membuat semacam proses pembelajaran dan alhamdulillah disambut baik oleh Ngarsa Dalem dan Beliau meminta kita untuk disegerakan melaksanakan program ini,” jelas Beby Lolita Indriani, Kepala Kantor Wilayah BNI Regional DIY-Jateng, Rabu (10/5/2022).
Beby mengungkapkan bahwa peluang kerja sama tersebut dilirik lantaran DI Yogyakarta telah dikenal memiliki banyak pelaku UMKM dengan produk yang unik. Tak hanya itu, produk-produk dari DI Yogyakarta juga punya nilai jual yang cukup baik di luar negeri.
Namun demikian, Beby mengakui bahwa hingga saat ini pelaku UMKM khususnya di DI Yogyakarta masih menghadapi kendala. Apalagi bagi pelaku UMKM yang ingin memasarkan produknya ke luar negeri.
Beby mengungkapkan bahwa pihaknya bakal mematangkan program kerja sama tersebut. Sejumlah arahan telah disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur. Diharapkan, pada bulan Juni nanti, BNI bisa memulai rangkaian program di DI Yogyakarta.
“Arahan Beliau kan memang kita harus bekerja sama dengan Dinas Koperasi, lalu kemudian dengan KADIN dan dengan HIPMI. Dari situ ada proses penyaringan atau proses kurasi,” jelas Beby.
Nantinya, semua pelaku UMKM dari DI Yogyakarta bisa mengikuti program yang dijalankan BNI itu. Beby mengungkapkan pelaku UMKM tak perlu tergabung dalam paguyuban ataupun lembaga apapun. “Asal sudah mengantongi referensi oleh instansi dan organisasi tersebut,” tambahnya, dikutip dari laman Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta.
Selain meningkatkan daya saing pelaku UMKM, tentunya program kerja sama antara BNI dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta itu juga bakal berdampak positif bagi kinerja ekspor. Sebagai informasi, pada Maret 2022 lalu, nilai ekspor di DI Yogyakarta mencapai US$61,3 juta. Angkanya naik 29,87 persen secara month-to-month.
Beberapa komoditas ekspor unggulan dari DI Yogyakarta antara lain pakaian jadi bukan rajutan; perabot, penerangan rumah; barang-barang dari kulit; barang-barang rajutan; jerami atau bahan anyaman; kayu, barang dari kayu; minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian; plastik dan barang dari plastik; bulu unggas; serta benda-benda dari batu, gips, dan semen. Sementara itu, beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor DI Yogyakarta adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.