Bisnis.com, SEMARANG - Pertemuan antara warga Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) pada Senin (24/10/2022) siang berujung ricuh. Pertemuan yang diinisiasi oleh Camat dan dihadiri oleh Pj Bupati Banjarnegara itu mulanya digelar untuk membahas rencana mengenai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng 2.
"Dari awal berjalan lancar. Mulai sambutan dari Pj Bupati, Camat. Setelah itu ada omongan entah dari siapa. Kami bilang kencangkan suaranya, karena warga di bagian belakang tidak mendengar," kata Ardiyanto, salah seorang warga Desa Karangtengah yang dihubungi Bisnis pada Selasa (25/10/2022).
Ardiyanto menjelaskan, warga Desa Bakal yang ikut hadir membentangkan spanduk penolakan. Sebagian orang yang diduga warga pendukung proyek PLTP Dieng 2 dan pekerja PT Geo Dipa Energi (Persero) merespon hal tersebut dengan lemparan kursi.
Imbasnya, lima orang warga baik dari Desa Karangtengah maupun Desa Bakal jadi korban. Kelima orang itu mengalami luka ringan dan langsung melaporkan kejadian tindak kekerasan tersebut ke Kantor Polisi terdekat.
"Hari ini ada yang ke Polsek lagi, Berita Acara Penyidikan (BAP) sudah masuk semalam," jelas Ardiyanto melalui sambungan telepon.
Meskipun berujung ricuh, namun Pj Bupati Banjarnegara dan Camat sudah menyepakati bahwa proyek PLTP Dieng 2 bakal dihentikan. "Karena itu yang benar-benar diminta masyarakat. Kesepakatannya, tanah yang mau dijadikan powerplant ditiadakan dari aktivitas apapun. Kemarin langsung disampaikan oleh Pj Bupati dan disaksikan oleh warga," tutur Ardiyanto.
Sebelumnya, dalam siaran pers yang dikeluarkan Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), dilaporkan ada 300 orang warga yang menghadiri pertemuan tersebut. Selain Pj Bupati Banjarnegara dan Camat, pertemuan juga dihadiri oleh Polsek Batur, Koramil Batur, serta Pemerintah Desa Karangtengah.
"Setelah acara tersebut dibuka, tiba-tiba terjadi pengusiran yang dilakukan oleh pekerja Geo Dipa disertai kekerasan kepada warga Desa Bakal. Alasan dari tindakan tersebut yakkni karena warga Desa Bakal tidak diperkenankan hadir pada pertemuan tersebut," tulis FNKSDA dalam siaran persnya.
Dafiq, salah seorang warga Desa Bakal, menolak alasan tersebut. Menurutnya, warga Desa Bakal berhak untuk ikut hadir karena desa tersebut ikut terdampak pembangunan PLTP Dieng 2. Naas, pemuda itu justru menerima pengeroyokan dari peserta lain yang belum diketahui pasti identitasnya,
Pertemuan Antara PT Geo Dipa Energi dengan Warga Dieng Berujung Ricuh
Lima orang warga yang mengalami luka ringan langsung melapor ke Polsek terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M Faisal Nur Ikhsan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu