Bisnis.com, SEMARANG - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke sejumlah pasar tradisional di Jawa Tengah pada Senin (10/4/2023). Dalam kunjungannya di Pasar Cepogo, Boyolali, Presiden bersama Menteri Perdagangan dan Gubernur Jawa Tengah meninjau langsung pergerakan harga kebutuhan pokok jelang Idulfitri.
"Turun semua, mungkin karena pasokan produksinya banyak sehingga menyebabkan harga turun. Ini Baik," kata Presiden dalam konferensi pers yang digelar singkat.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa di Pasar Cepogo harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai rawit, bawang putih, hingga daging ayam mengalami penurunan. Cabai rawit, misalnya, berada di harga Rp20.000/Kg dari sebelumnya Rp80.000-90.000/Kg. Sementara itu, telur ayam terpantau berada di harga Rp25.000/Kg, dimana bawang putih dan daging ayam masih di Rp24.000-25.000/Kg dan Rp32.000/Kg.
Secara rata-rata, harga kebutuhan pokok di Jawa Tengah jelang Idulfitri memang relatif terkendali dibandingkan dengan wilayah Jawa Barat maupun DKI Jakarta. Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (BPN), harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat pedagang eceran masih berada di Rp33.230/Kg atau 22,47 persen lebih rendah ketimbang harga rata-rata di tingkat nasional yang mencapai Rp42.860/Kg.
Untuk daging ayam ras, disparitas harga di Jawa Tengah juga masih berada di bawah harga rata-rata nasional sebesar Rp33.220/Kg. Data per 10 April 2023, di Jawa Tengah, harga rata-rata daging ayam ras berada di Rp32.880/Kg. Adapun untuk komoditas telur ayam ras, harga rata-rata di Jawa Tengah masih berkisar di Rp27.030/Kg.
Presiden Joko Widodo menyebut penurunan harga tersebut disebabkan lantaran produksi pangan di Jawa Tengah yang masih mencukupi jelang Lebaran. "Ini kan tinggal dua minggu [bulan Ramadan]. Saya kira insyaallah turun terus, beras juga turun sedikit," ucapnya.
Penurunan harga komoditas pangan di Jawa Tengah sejatinya tak cuma disebabkan oleh masuknya musim panen raya yang mendongkrak produksi. Pemerintah daerah secara aktif juga ikut melakukan rekayasa pasar guna menekan laju inflasi.
Sebelumnya, di Kota Semarang, 16 pasar murah digelar sepanjang Ramadan ini. Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Semarang, Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hingga perusahaan swasta yang bergerak di sektor makanan dan minuman buat menggelar operasi pasar itu.
Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, menyebut program pasar murah itu bakal terus digelar untuk mengerem laju inflasi di masa mendatang. "Jadi tidak harus seperti ini, jadi nanti tempatnya mungkin di masjid, nanti bisa juga dijual di situ. Atau bisa juga pada saat ibadah gereja, atau dimana saja. Sehingga betul-betul bermanfaat di masyarakat," ucap Ita, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.
Dipantau Langsung Jokowi, Begini Harga Kebutuhan Pokok di Jateng
Presiden Joko Widodo melakukan pemantauan harga di pasar tradisional yang tersebar di Boyolali dan Surakarta pada Senin (10/4/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M Faisal Nur Ikhsan
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 jam yang lalu
Bank Jateng Dukung Program KPR FLPP di Kabupaten Tegal
1 hari yang lalu
Longsor di Temanggung Merenggut Korban Jiwa
1 hari yang lalu