Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semarang Kehilangan Potensi Pendapatan Rp8 Miliar dari Uji Kir

Kota Semarang menghapus retribusi pengujian kendaraan bermotor atau uji kir dari target pendapatan pada 2024 yang rata-rata tiap tahun menyumbang Rp8 miliar.
Uji KIR./Beritajakarta
Uji KIR./Beritajakarta

Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Perhubungan Kota Semarang menghapus objek retribusi pengujian kendaraan bermotor atau uji kir dari target pendapatan pada 2024 yang rata-rata tiap tahun menyumbang Rp8 miliar.

Pelaksana Tugas Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan di Semarang, Selasa (22/8/2023), mengatakan bahwa pendapatan yang terbesar selama ini memang berasal dari sektor retribusi pengujian kendaraan bermotor.

"Untuk retribusi secara menyeluruh, ada undang-undang yang efektif berlaku tahun depan bahwa ada beberapa objek retribusi yang tidak boleh dipungut (pemerintah daerah), seperti pengujian kendaraan bermotor, trayek, dan terminal," katanya.

Sejalan dengan UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, kata dia, pemerintah daerah tidak boleh lagi menarik retribusi dalam uji kir, retribusi masuk terminal, dan izin trayek angkutan umum kelas ekonomi.

Dengan demikian, kata dia, ada tiga jenis retribusi yang sudah tidak dapat dipungut lagi oleh Dinas Perhubungan Kota Semarang mulai t 2024, yaitu retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi terminal, dan retribusi perizinan trayek.

"Kami kehilangan itu (potensi retribusi, red.) di berbagai titik. Ini berlaku sama di seluruh Indonesia. Padahal, retribusi pengujian kendaraan itu besar, perizinan trayek, terminal juga lumayan.

Paling besar ya pengujian kendaraan, Rp8 miliar. Itu potensi (pendapatan) yang hilang (tahun depan)," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Dishub Kota Semarang akan menghapus objek-objek retribusi tersebut dari target pendapatan pada tahun depan.

"Kami tidak masukkan itu (objek-objek retribusi) sebagai target tahun depan karena sudah hilang ya. Makanya, yang ditarget hanya dari pendapatan parkir umum dan tempat khusus parkir," katanya.

Untuk mengoptimalkan sektor retribusi parkir, Danang mengatakan Dishub Kota Semarang rencananya menambah atau memperluas penerapan parkir elektronik di Kota Atlas.

"Kami pasti kalau parkir memang arahnya ke elektronik, tinggal nanti penambahan titik-titik," katanya.

Di Kota Semarang, sudah ada lebih dari 100 titik yang diterapkan sistem parkir elektronik oleh Dishub yang tersebar di beberapa ruas jalan di Kota Atlas.

Ruas jalan di Kota Semarang yang sudah menerapkan sistem parkir elektronik, yakni Jalan MT Haryono, Jalan KH Agus Salim, JL Wahid Hasyim, Jalan Depok, dan Jalan Pekojan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper