Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku di Kudus Bidik 16.000 Hewan

Target sebanyak itu, sesuai dengan alokasi dosis vaksin PMK yang kami terima dari pemerintah pusat melalui Pemprov Jateng.
Vaksinasi untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK)./Bisnis-Rachman.
Vaksinasi untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK)./Bisnis-Rachman.

Bisnis.com, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melanjutkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak, dengan target 16.000 hewan ternak guna mencegah penyebaran penyakit PMK.

"Target sebanyak itu, sesuai dengan alokasi dosis vaksin PMK yang kami terima dari pemerintah pusat melalui Pemprov Jateng," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Selasa (30/7/2024).

Untuk realisasi periode Mei-Juni 2024, kata dia, mencapai 9.000 ternak.

Setelah perayaan Idul Adha, imbuh dia, dilanjutkan kembali dengan realisasi selama Juli 2024 sebanyak 1.600 ternak.

Ia berharap hingga September 2024 bisa menuntaskan vaksinasi PMK terhadap 4.000 ternak, baik ternak kecil maupun besar.

Untuk percepatan vaksinasi PMK tersebut, pihaknya menerjunkan tiga tim yang bertugas melakukan vaksinasi sesuai unit hewan ternak dan proporsional populasi ternak.

Sasaran vaksinasi PMK merupakan ternak yang terbesar di sembilan kecamatan, mulai dari Kecamatan Kota, Kaliwungu, Jati, Bae, Mejobo, Jekulo, Undaan, Gebog, dan Dawe.

Ia mengakui temuan kasus penyakit PMK tidak seperti sebelumnya, tetapi pelaksanaan vaksinasi PMK masih terus berlanjut demi mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali kasus serupa.

"Bahkan, peternak juga menyadari pentingnya vaksinasi PMK sehingga permintaan vaksinasinya juga semakin tinggi," ujarnya.

Hewan ternak yang mendapatkan vaksin PMK, diklaim jauh lebih aman dari serangan penyakit, dibandingkan dengan hewan ternak yang belum divaksin.

Untuk itulah, perlu digalakkan kembali agar hewan ternak di Kabupaten Kudus juga bebas dari serangan penyakit. Sebelumnya terdapat penyebaran penyakit PMK, kemudian muncul penyakit virus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol, serta yang terbaru penyakit antraks.

Dalam rangka memutus mata rantai penularan, peternak yang mengetahui ada ternaknya yang mengalami gejala klinis mirip PMK diminta segera melaporkan ke Dinas Pertanian untuk ditindaklanjuti agar tidak menular ke ternak lainnya.

Untuk jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper