Bisnis.com, KLATEN - Fenomena deflasi yang terjadi di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta diklaim tak memengaruhi penjualan sepeda motor.
Hal tersebut diungkapkan oleh Arnanto Gunara, Regional Head Astra Motor Yogyakarta, yang menyampaikan bahwa pada September 2024 pihaknya telah menjual 450.000 unit sepeda motor di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
"Kalau kami bandingkan datanya, kami masih stabil," ucap Arnanto dalam konferensi pers yang digelar di Kabupaten Klaten pada Sabtu (26/10/2024).
Baca Juga
Meskipun relatif stabil, tetapi Arnanto melanjutkan bahwa penjualan di beberapa lokasi memang menunjukkan penurunan. Namun, penurunan tersebut masih diimbangi dengan kenaikan permintaan di beberapa lokasi.
Menariknya, peningkatan permintaan berasal dari beberapa kawasan yang telah memasuki musim panen raya. "Tetapi ada daerah yang tiba-tiba kering, gagal panen, itu pasti turun. In overall, kami masih stabil," lanjut Arnanto.
Arnanto menyebutkan bahwa hingga hari ini, pangsa pasar produk sepeda motor Honda di kawasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta masih cukup bagus. Dari 10 sepeda motor yang digunakan masyarakat, 8 di antaranya diklaim bermerek Honda.
Lebih lanjut, sepeda motor matik PCX memberikan kontribusi besar bagi penjualan produk Honda di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. "Itu kami sudah ada 16% terhadap penjualan Honda. Untuk DI Yogyakarta, PCX juga ada di angka 9% dan masuk 5 besar kategori produk yang paling laris," jelas Arnanto.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin, menerangkan bahwa pihaknya tak begitu mempersoalkan pangsa pasar Honda di wilayah Jawa Tengah.
"Kalau kita ke Klaten ini, orang menyebut sepeda motor ya Honda. Jadi, upaya kami yang terbaik saat ini kami berusaha fokus memperkuat layanan kami melalui produk dan after-sales produk kami," ucapnya.
Adapun secara nasional Ahmad menjelaskan bahwa beberapa lini produk sepeda motor matik pada segmen Low End seperti BeAT dan Scopy masih laris di pasaran.