Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di DIY Dianggarkan Rp446 Miliar

Belanja kementerian/lembaga K/L di DIY untuk program penghapusan kemiskinan ekstrem telah terealisasi Rp336,94 miliar.
Suasana pemukiman padat penduduk di Jakarta, Minggu (15/8/2021)./Bisnis-Fanny Kusumawardhani.
Suasana pemukiman padat penduduk di Jakarta, Minggu (15/8/2021)./Bisnis-Fanny Kusumawardhani.

Bisnis.com, SLEMAN - Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menyalurkan sekitar Rp446 miliar untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui belanja kementerian/lembaga dana lewat transfer ke daerah.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY Agung Yulianta di Sleman, DIY, Selasa (26/11/2024), menjelaskan belanja kementerian/lembaga K/L di DIY untuk program penghapusan kemiskinan ekstrem telah terealisasi Rp336,94 miliar. Jumlah itu mencapai 70,95% dari pagu yaitu Rp474,93 miliar.

"Sementara belanja TKD untuk penghapusan kemiskinan ekstrem terdiri atas penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa dengan realisasi Rp27,19 miliar atau 60,48 persen dari pagu Rp44,95 miliar," kata Agung.

Selanjutnya, ada dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk penghapusan kemiskinan ekstrem. Agung merinci realisasinya mencapai Rp81,96 miliar atau 75,77% dari pagu Rp108,17 miliar.

Sejumlah program yang terlaksana melalui realisasi anggaran penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut antara lain rehabilitasi jalan ruas Yogyakarta-Kaliurang sepanjang 1,6 km. Lalu ada pekerjaan konstruksi jalan lingkungan dan drainase lingkungan di kawasan Pedak Baru, Banguntapan, Bantul sejauh 1,06 km.

Kemudian ada bantuan pembangunan rumah di Banguntapan sebanyak 31 unit. Di samping itu, ada juga program pendampingan non-ASN untuk kegiatan DAK Fisik bidang perumahan dan permukiman sebanyak 15 orang.

Pada sektor belanja K/L, terdapat program pembangunan rusun ASN/TNI/Polri dan reformasi agraria. Lalu di bidang lingkungan hidup terdapat program pengembangan kelompok usaha perhutanan sosial, penanganan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) serta pelatihan kewirausahaan dan teknis produksi.

"Hal ini menunjukkan peranan fiskal dalam upaya menghapuskan kemiskinan ekstrem di DIY," kata Agung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper