Bisnis.com, REMBANG - Puncak perayaan Hari Kartini ke-146 di Jawa Tengah dipusatkan di Museum R.A Kartini yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No.8, Kutoharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.
Perayaan tersebut ditandai dengan upacara yang diikuti oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Rembang di halaman Museum R.A. Kartini pada Senin (21/4/2025) pagi.
"Peringatan Hari Kartini tahun ini menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai perjuangan Kartini melalui upaya membangun perekonomian Rembang yang berkelanjutan. Sinergi dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk mencapai visi ini, terutama dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi hijau yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang," ucap Mochamad Hanies Cholil Barro, Wakil Bupati Rembang.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengungkapkan bahwa perayaan tersebut tak hanya digelar untuk merefleksikan perjuangan yang telah dilakukan R.A. Kartini.
Lebih daripada itu, perayaan tersebut juga menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah secara berkelanjutan.
Baca Juga
Mengambil tema "Sinergi Memperkuat Perekonomian Daerah Melalui Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Hijau", puncak perayaan Hari Kartini ke-146 di Kabupaten Rembang diramaikan dengan sejumlah rangkaian kegiatan.
Mulai acara bedah buku, lomba make up, lomba kreasi hantaran Batik Lasem, parade busana Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan, lomba sketsa, hingga lomba video singkat.
Rahmat menuturkan, tema tersebut sengaja dipilih untuk memaksimalkan potensi kedaerahan yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang.
"Kalau kita lihat struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Rembang itu lebih banyak dikontribusikan oleh sektor tersier, yaitu sektor perdagangan, hotel, restoran, serta jasa-jasa yang lain. Di dalamnya tentu ada pariwisata," katanya.
Untuk itu, KPw BI Provinsi Jawa Tengah melalui Yayasan Kartini Bangun Negeri (Kabari) konsisten untuk memberikan perhatian khusus pada batik Lasem sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Rembang.
Pada tahun ini, Rahmat mengungkapkan bahwa pihaknya mulai memperkenalkan konsep sustainable fashion atau batik yang berwawasan lingkungan.
"Dengan pewarna alami dan itu di-support oleh Djarum Foundation melalui penanaman pohon indigo. Ke depan, ada lagi yang untuk bibit warna merah dari tanaman, yaitu dari tanaman mengkudu," paparnya.
Pelaku UMKM di Kabupaten Rembang juga didorong untuk mengembangkan produk batik Lasem siap pakai atau ready-to-wear.
Lewat produk tersebut, Rahmat berharap pelaku UMKM di Kabupaten Rembang bisa menjangkau ceruk pasar yang lebih luas.
"Kami melalui Kabari ingin mengembangkan batik yang lebih mudah terakses oleh masyarakat, yaitu melalui cap atau kombinasi antara [batik] cap dan tulisan. Tentunya berangkat dari pakem motif Lasem, namun menggunakan warna yang alami," tuturnya.