Bisnis.com, SEMARANG — Bank Jateng Borobudur Marathon kembali digelar. Pada tahun ini, ajang lomba lari yang mendapatkan sertifikasi Elite Label dari World Athletic tersebut akan menyediakan rute baru dengan total kuota peserta sebanyak 10.500 orang pelari.
Rencananya, ajang tersebut bakal digelar pada 16 November 2025. Terdapat tiga kategori lomba, yakni marathon (42,195 kilometer), half marathon (21,1 km), dan 10 km. Event tersebut disebut bakal diikuti pelari elite nasional dan amatir, serta 158 pelari asing dari 26 negara.
Untuk memeriahkan agenda tahunan ini, Borobudur Marathon juga akan melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari 35 kabupaten/ kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro mengatakan bahwa dengan menjadi sponsor utama, Bank Jateng akan mendapatkan banyak manfaat.
“Bank Jateng Borobudur Marathon menjadi peluang besar yang tak hanya dari lini pembiayaan, akan tetapi dari sisi belanja melalui QRIS Bank Jateng, ATM, dan EDC Bank Jateng. Hal tersebut akan kembali untuk mendukung perekonomian di Jawa Tengah,” kata Irianto dalam siaran pers, Senin (26/5/2025).
Lebih lanjut Irianto menambahkan bahwa Bank Jateng punya kewajiban memberikan dividen untuk pembangunan Jateng, agar perekonomian tumbuh, keuntungan yang diperoleh Bank Jateng tersebut akan kembali kepada Jawa Tengah melalui pemberian dividen.
Untuk menumbuhkan UMKM di Jawa Tengah, Bank Jateng juga akan melakukan kurasi kepada UMKM dari 35 kabupaten/kota se-Jateng, baik kuliner hingga kerajinan tangan untuk dihadirkan dalam Bank Jateng Borobudur Marathon pada tahun 2025 ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan bahwa Bank Jateng Borobudur Marathon sebagai salah satu ajang sport tourism merupakan bagian dari program Pemprov Jateng untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jateng banyak ditopang dari sektor konsumsi.
“Maka strateginya adalah dengan mendatangkan orang dari luar Jateng, agar berbelanja di Jateng. Pintunya dari pariwisata,” ujarnya.
Tercatat, perputaran ekonomi selama gelaran Borobudur Marathon meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2023, perputaran ekonomi mencapai Rp61,6 miliar. Pada 2024, meningkat menjadi Rp73,9 miliar.