Bisnis.com, SEMARANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi DI Yogyakarta berkolaborasi dengan Pemerintah DI Yogyakarta menggelar Yogyakarta Economic Symposium (YES) 2025 sebagai respons strategis terhadap tantangan ekonomi dan pangan di wilayah tersebut.
Baca Juga
Agenda tersebut mempertemukan 200 peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), media massa, dan para pemangku kepentingan terkait.
"Diperlukan pendekatan inovatif untuk memastikan DIY tetap memiliki ketahanan pangan yang kuat, baik dari sisi produksi maupun distribusi, serta strategi yang efektif untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sekaligus menjaga stabilitas harga sebagai fondasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Sri Darmadi Sudibyo, Kepala Perwakilan BI Provinsi DI Yogyakarta, Selasa (26/8/2025).
Sri Darmadi menjelaskan bahwa tantangan ketahanan pangan di DIY semakin nyata. Laju urbanisasi yang pesat dan alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri atau permukiman telah menggerus lahan produktif. Situasi ini diperparah dengan ketergantungan DIY pada pasokan pangan dari luar daerah, yang berpotensi memengaruhi stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Diharapkan, simposium tersebut bisa menjadi wadah utama bagi pertukaran gagasan yang inovatif dan berakar pada kearifan lokal. “Sehingga dapat mendorong terciptanya kebijakan yang lebih berkualitas dengan ditopang kajian mendalam (research based policy) serta implementasi yang lebih tepat sasaran,” ungkap Sri Darmadi dalam siaran pers.
Wakil Gubernur DI Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X, menyampaikan apresiasinya atas peran aktif KPw BI Provinsi DI Yogyakarta dalam menginisiasi forum kolaboratif tersebut. Paku Alam X, menyoroti antusiasme masyarakat yang tercermin dari partisipasi ratusan peserta dalam sesi Call For Paper YES 2025.
“Antusiasme masyarakat dari berbagai kalangan yang direfleksikan dengan partisipasi ratusan peserta Call For Paper YES 2025 mencerminkan sinyal positif bahwa masyarakat aware untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya di DIY,” ujar Wakil Gubernur DIY tersebut.
Selain diskusi utama, simposium ini juga menampilkan sesi temu wicara yang mendalam, menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang. Simposium ini diharapkan tidak hanya menjadi masukan untuk asesmen perekonomian DIY, tetapi juga menjadi landasan utama dalam perumusan kebijakan yang lebih tepat sasaran di masa depan.