Bisnis.com, SOLO—Ada tantangan tersendiri bagi pelaku wirausaha untuk memasarkan produknya. Terlebih barang yang dijual merupakan produk yang belum banyak dipasarkan sebelumnya. Diperlukan terobosan-terobosan baru untuk menjadikan calon konsumen tertarik membeli produknya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan peran media sosial. Sarana on line tersebut dinilai lebih efektif untuk memasarkan produk-produk kreatif.
Hal itu diakui oleh beberapa pelaku usaha, seperti salah satu owner Eastwood, Yogie Irawan Cendana. Diketahui Easwood merupakan produsen kacamata kayu limbah.
Dia mengatakan untuk saat ini sebagian besar pemasarannya dilakukan secara online. Baik melalui media sosial maupun website. "Untuk website kami ada www.eastwood-indonesia.com sedangkan untuk instagram @eastwoodltd," kata dia.
Dia mengatakan ada beberapa keuntungan yang didapat dengan mengelola website maupun media sosial. Sebab hal itu memungkinkan produknya dikenal masyarakat lebih luas. Meskipun belum pernah datang ke outlet, masyarakat sudah bisa mengetahui produknya dari foto maupun keterangan yang diunggah di media internet.
Dia mengatakan dirinya pernah mendapatkan order untuk beberapa acara termasuk di tingkat pemerintahan. "Itu salah satu keuntungan menggunakan sarana promosi di internet. Beberapa instansi tentu memiliki tim untuk menilai," kata dia.
Selain itu cara pemasaran yang menurutnya cukup efektif adalah dengan terlibat pada acara-acara yang sesuai dengan segmen pasar. "Hampir setiap event anak muda kami mencoba terlibat. Mulai pameran hingga pop market," kata dia.
Menurutnya dengan semakin sering terlibat pada berbagai acara, produknya akan semakin dikenal orang. "Memang butuh cara yang kreatif pula untuk menjual produk kreatif," sambungnya.
Menurut Yogie, saat ini Eastwood memproduksi antara 30-50 bingkai kacamata kayu dalam sepekan. Produksi dilakukan berdasarkan pesanan. Pemesan kebanyakan datang dari luar daerah. Bahan baku yang digunakan adalah kayu bekas dari jenis sonokeling, ulin dan sawo. Biasanya dia menggunakan kayu sisa produksi gitar. Namun pernah juga dia memproduksi kacamata dari kayu bekas genting.
"Saat itu ada hotel yang dibongkar. Kami melihat dulu, jika kualitasnya memenuhi syarat, kami gunakan," terang dia.
Sementara itu pemilik usaha Kopi Bracelet, Niwang Jati Sasongko, juga mengatakan media sosial masih menjadi sarana efektif untuk memasarkan produk gelang dari biji kopi miliknya.
"Saya hanya melalui instagram. Kemarin sempet minta tolong beberapa publik figur untuk bantu posting," kata dia, Minggu (11/3).
Selain itu pemasaran juga dilakukan dengan melibatkan reseller dan customer.
"Konsumen kami minta reviewnya dengan posting foto di instagramnya, jadi teman-temannya bisa tahu produk kami," kata dia.