Bisnis.com, SEMARANG - Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi mengatakan, kenaikan harga sembako menjadi perhatian serius Pemprov Jateng selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
Untuk itu Rukma meminta kepada pemerintah agar harga sembako tetap stabil dengan memerhartikan supply dan demand. Dia juga mengatakan, setiap kepala daerah di provinsi ini harus bisa melakukan zonasi pasar tradisional dan pasar modern.
"Selain menjaga harga sembako tetap stabil, pemerintah daerah juga bisa melakukan zonasi agar pasar tradisional yang menjual sembako, tetap menjadi tujuan utama masyarakat dan pasar modern masih bisa mengembangkan usahanya," tuturnya (25/5/2018).
Menanggapi soal harga sembako selama Ramadan, Kepala Dinperindag Jateng Arif Sambodo mengatakan kini cenderung stabil dan terkendali. Ke depan yang perlu diperhatikan adalah stok sembako tetap aman hingga lebaran.
"Jika stok sembako itu tidak seimbang, kemungkinan harga-harga jadi naik karena kurangnya suplai bahan pengan dari petani maupun peternak," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jateng Suwanto mengatakan selama ini pedagang selalu menjadi 'kambing hitam' saat harga naik selama Ramadan.
Dengan kondisi itu, dia meminta pemerintah berupaya untuk menstabilkan harga sepanjang Ramadan hingga Lebaran.
"Pemerintah harus memberitahu soal ketersediaan stok dan harga sembako, termasuk barang-barang impor. Dengan begitu, masyarakat juga bisa mengetahui soal perkembangan [patokan harga] sembako di pasaran. Pedagang sendiri inginnya harga tetap stabil karena kalau harganya naik turun, yang rugi tetap pedagang," katanya.