Bisnis.com, YOGYAKARTA – Untuk mendukung penerapan transaksi non-tunai APBD, Bank Indonesia dan Bank BPD DIY menggelar sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi Cash Management System untuk Pemda DIY.
Berdasarkan siaran pers Perwakilan Bank Indonesia DIY, Rabu (10/10/2018), pelatihan yang digelar pada 8-10 Oktober 2018 itu bertujuan agar implementasi elektronifikasi transaksi APBD dapat berjalan optimal. Sebab, CMS akan menjadi sistem yang memroses transaksi non-tunai APBD pemerintah daerah.
Lewat penerapan eletronifikasi khususnya untuk sektor layanan pembayaran (e-payment), diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi daerah serta peningkatan daya saing daerah.
Program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diimplementasikan di seluruh pemerintah daerah selaras dengan program Bank Indonesia yang tengah menggalakkan elektronifikasi, yaitu upaya untuk mengubah transaksi masyarakat yang semula dilakukan secara manual menjadi elektronik, dari metode pembayaran tunai menjadi pembayaran non-tunai, serta pelaku transaksi keuangan yang sebelumnya bersifat eksklusif menjadi inklusif.
Elektronifikasi merupakan bagian dari implementasi GNNT guna meningkatkan transaksi non tunai di masyarakat.
Selain itu, elektronifikasi mendorong terwujudnya keuangan inklusif karena dapat membuka akses masyarakat untuk terhubung dengan layanan keuangan serta mendekatkan lembaga keuangan kepada masyarakat hingga ke daerah terpencil.
Dengan begitu, tercapai target indeks keuangan inklusif pemerintah, yaitu 75% penduduk Indonesia dewasa telah terinklusi keuangan pada 2019.