Bisnis.com, KLATEN – Muhammad Saifuddin, warga Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen dikabarkan meninggal dunia di Suriah. Ia meninggal setelah dadanya tertembak.
Kabar meninggalnya Saifuddin dibenarkan keluarga. Kakak Saifuddin, Muhammad Muinudinillah Basri, mengatakan ia menerima informasi adiknya meninggal dunia sejak Kamis (24/1).
"Meninggalnya Rabu [23/1] lalu. Katanya terkena pecahan peluru kemudian mengenai dada," kata Muinudinillah yang juga Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta tersebut saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Minggu (27/1/2019).
Informasi diterimanya melalui pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp (WA). Hingga kini, keluarga belum menerima informasi resmi dari pemerintah soal kabar meninggalnya Saifuddin. "Kalau dilihat dari fotonya iya [Saifuddin]," katanya.
Ia menjelaskan keluarga kesulitan untuk memastikan anggota keluarga mereka meninggal di Suriah lantaran berada di daerah konflik. Begitu pula terkait kepastian jenazah apakah sudah dikuburkan atau belum.
"Saya belum tahu jenazahnya sudah dikubur atau belum. Tetapi kemungkinan sudah. Pasrah saja mudah-mudahan sudah ada yang mengurus," jelas dia.
Muinudinillah mengaku sudah sangat lama tak berkomunikasi dengan adiknya. Apalagi, sang adik sempat ditahan di Filipina selama 10 tahun. Muinudinillah hanya mengetahui jika sang adik berada di Suriah sejak tiga tahun lalu.
"Saya sudah lama banget tidak kontak dengan dia. Kalau kontak-kontakan itu sama ibu, tetapi tidak sering. Kali terakhir sebulan lalu," jelas dia.
Terkait sosok Saifuddin, Muinudinillah mengenal bungsu dari delapan bersaudara itu pintar dan religius. "Orangnya hafiz dan alim. Orangnya itu tidak tinggi-tinggi banget dan kurus," kata Muinudinillah.