Bisnis.com, SEMARANG - Kasus teror pembakaran mobil dan motor di beberapa wilayah membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram. Dia mewanti-wanti jangan ada yang mengusik ketenteraman Jawa Tengah dengan menciptakan teror-teror di tengah masyarakat.
Teror pembakaran motor maupun mobil dalam satu bulan terakhir memang cukup meresahkan masyarakat. Tanpa sebab yang jelas, kejadian tersebut telah terjadi di Kota dan Kabupaten Semarang serta di Kabupaten Kendal.
"Kok ini kejadiannya di beberapa titik. Jangan sampe ada yang mengganggu Jawa Tengah," kata Ganjar, Jumat (1/2/2019).
Ganjar berharap, teror ini tidak ada sangkut pautnya dengan situasi politik tanah air yang menjelang Pilpres dan Pileg. Karena menurut Ganjar, kejadian sekecil apapun saat ini bisa dikait-kaitkan dengan Pilpres.
"Tidak boleh ada yang mengganggu dengan kepentingan apapun, karena situasi tahun politik ini sedikit-sedikit saja sensitif," katanya.
Ganjar mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono. Meskipun sampai saat ini belum satupun pelaku yang berhasil ditangkap. Namun dia berharap kepolisian segera bertindak tegas agar suasana ayem kembali ke Jawa Tengah.
"Polisi sedang mengejar pelakunya, mudah-mudahan satu dua yang tertangkap, nanti bisa terungkap motifnya. Apakah dendam, apakah kejahatan, apakah ada urusannya dengan pemilu," ujarnya.
Selain itu Ganjar berharap masyarakat juga turut aktif untuk menghalau teror tersebut dengan kembali menggalakkan siskamling. Menurut Ganjar sistem keamanan lingkungan dari masyarakat sangat berperan penting menciptakan kenyamanan hidup.
"Ya sekarang lagi kita bicarakan, bisik-bisik dengan Kapolda untuk kita berkoordinasi, siskamling kita hidupkan lagi," tuturnya.
Setidaknya telah 21 kasus pembakaran kendaraan terjadi, 14 kasus pembakaran di Kota dan kabupaten Semarang. Sementara di kabupaten Tegal telah 7 kejadian. Bahkan Jumat (1/2) dini hari pembakaran juga terjadi di Genuk Karang Lo Tegalsari Semarang. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono menegaskan telah menggerakkan timnya sampai tingkat Polsek.
"Ini kan upaya-upaya untuk membuat resah masyarakat, ya. Jadi, doakan saka kita optimalkan dan maksimalkan untuk menanganinya. Terus, kita tingkatkan patroli rutin dari jajaran mulai polres/polrestabes sampai polsek keliling wilayahnya," kata Condro.