Bisnis.com, YOGYAKARTA – Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group akan membuka penerbangan di Yogyakarta International Airport (YIA). Efektif pada 29 Mei 2019, Batik Air akan terbang langsung dari Soekarno-Hatta, Tangerang ke YIA dan YIA tujuan Palangkaraya.
Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt. Achmad Luthfie mengungkapkan penerbangan perdana akan menempatkan Batik Air sebagai maskapai pertama dan satu-satunya yang melayani jaringan reguler berjadwal pergi pulang (PP) di kedua rute dengan frekuensi terbang masing-masing satu kali per hari.
"Kehadiran jaringan tersebut, kami optimistis bisa mempermudah koneksi, sehingga berkontribusi menggeliatkan potensi ekonomi daerah berbasis wisata, perdagangan dan bisnis," kata dia, Sabtu (25/5/2019).
Batik Air memulai nomor penerbangan ID-6372 dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pukul 08.00 WIB dan mempunyai jadwal kedatangan pada 09.10 WIB di YIA. Sementara layanan kembali, Batik Air bernomor ID-6373 lepas landas dari YIA pukul 14.10 WIB, kemudian akan tiba di Soekarno-Hatta pada 15.20 WIB.
Di hari yang sama, Batik Air melayani dari YIA pukul 09.50 WIB nomor ID-6696 dan diperkirakan mendarat di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (PKY) pada 11.20 WIB. Selanjutnya, Batik Air lepas landas dari Palangkaraya dengan nomor ID-6697 pada 12.00 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 13.30 WIB di YIA.
Ketersediaan jadwal penerbangan terbaik menjadi fokus utama Batik Air dalam memberikan layanan terbaik dan mengakomodasi dinamika travelers antardestinasi di kelas premium services airlines. Untuk mendukung penerbangan, akan dioperasikan Airbus A320-200 berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi, Boeing 737-800NG menampung 12 kursi kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi atau Boeing 737-900ER terdiri 12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi.
"Armada terbaru dilengkapi inflight entertainment atau audio video on demand di setiap kursi, sehingga memberikan sensasi hiburan selama perjalanan di era kekinian alias millennials traveling. Batik Air mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari regulator, pengelola bandar udara dan lalu lintas udara, seluruh karyawan dan kru yang terlibat, sehingga persiapan pembukaan dua rute baru sekaligus terlaksana baik," kata dia.
Ia mengatakan rute baru yang terhubung dengan bandar udara baru YIA merupakan salah satu langkah strategis Batik Air dalam mengembangkan bisnis, memperkuat network, memperluas pasar serta dalam upaya menjawab tingginya permintaan perjalanan antara Jakarta dan sekitar, Palangkaraya serta DIY. Jaringan di ketiga kota juga bagian upaya mendukung program pemerintah guna meningkatkan pengembangan pariwisata nasional, termasuk kunjungan wisatawan serta pemerataan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Batik Air berharap senantiasa melengkapi pilihan perjalanan langsung ataupun lanjutan (connecting) menggunakan waktu keberangkatan yang tepat. Dengan demikian konektivitas Jakarta, Kalteng dan DIY bisa ditempuh dalam jangka waktu relatif pendek, nyaman, aman dan terjangkau.
Travelers dari Palangkaraya dapat melanjutkan perjalanan ke kota-kota besar seperti Balikpapan, Banjarmasin, Kotabaru, Tarakan, Berau, Manado, Palu, Makassar, Ambon serta destinasi unggulan lainnya. Sementara, wisatawan dari DIY semakin luas lagi untuk terbang ke destinasi unggulan Batik Air melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Batik Air optimistis, peluang besar yang terdapat di Kalteng dengan dikolaborasikan secara baik bersama para pelaku industri, infrastruktur, maskapai serta pihak terkait lainnya dapat mendongkrak kunjungan wisatawan maupun bisnis ke Palangkaraya dan destinasi sekelilingnya.
"Batik Air akan terus mengembangkan konsep full-service seiring memperkuat jaringan domestik dan internasional dengan tetap mengedepankan faktor keselamtan dan keamanan [safety first]," jelas dia.
Bersamaan rencana penerbangan di YIA (29/5), Batik Air akan terbang langsung menuju Penang dari Soekarno-Hatta, Tangerang. Hingga kini Batik Air melayani lebih dari 46 destinasi domestik dan internasional ke Singapura; Chennai, India; Perth, Australia serta Guilin dan Kunming di Tiongkok dengan frekuensi penerbangan mencapai lebih dari 350 perhari.
Batik Air mencatatkan rata-rata OTP 92,63% dengan kekuatan armada dioperasikan terdiri 43 Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), enam Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi), serta delapan Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi).
PT KAI (Persero) Daop 6 mengaku siap melayani kebutuhan penumpang pesawat untuk transportasi pendukung. Manajer Humas PT KAI Daop 6 Eko Budiyanto mengungkapkan dengan penerbangan di YIA yang semakin banyak, PT KAI akan menyesuaikan jadwal perjalanan kereta api dengan jadwal penerbangan yang ada.
Saat ini status Stasiun Wojo sudah tidak lagi sebagai stasiun operasional, tetapi sudah menjadi stasiun pemberhentian KA. "Kami akan optimalkan operasional KA Bandara. Untuk penerbangan pagi, kami bisa memanfaatkan kereta api pagi seperti Prameks. Kami akan fasilitasi para penumpang pesawat, jadi jangan khawatir tidak terangkut," tutur dia.