Bisnis.com, PURWOKERTO - Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Yanto mengingatkan pentingnya mewaspadai banjir di wilayah pesisir guna mengurangi risiko bencana.
"Sangat penting upaya memperkuat mitigasi banjir di wilayah pesisir," katanya di Purwokerto, Banyumas, Senin (4/10/2021).
Dia menambahkan hal penting yang perlu diwaspadai terkait dengan banjir pesisir adalah kemungkinan meningkatnya kejadian dan meningkatnya ketinggian muka air banjir.
"Selain itu yang juga perlu diwaspadai adalah luas wilayah yang terdampak," katanya.
Dia menambahkan hal pertama yang perlu diperhatikan terkait dengan antisipasi banjir pesisir adalah dari sisi sumber banjir.
"Selain meningginya muka air laut rerata, ketinggian gelombang pasang juga dikhawatirkan mengalami kenaikan. Gabungan kenaikan muka air laut rerata dan tinggi gelombang dikhawatirkan akan meningkatkan ketinggian muka air banjir pesisir," katanya.
Baca Juga
Selain itu, kata dia, dari sisi sumber juga perlu diperhatikan fenomena meningkatnya hujan ekstrem yang berakibat meningkatkan frekuensi dan besaran banjir dari sungai.
"Jika banjir yang besar bertemu dengan gelombang pasang yang tinggi, maka ketinggian banjir pesisir semakin tinggi dan wilayah terdampak semakin luas," katanya.
Dari sisi badan penerima, yaitu wilayah pesisir, fenomena penurunan muka tanah menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
"Muka air laut rerata dan gelombang pasang yang semakin tinggi, meningkatnya banjir dari daratan dan menurunnya muka tanah di wilayah pesisir perlu diwaspadai akan menyebabkan semakin luasnya wilayah pesisir yang terdampak banjir pesisir," katanya.
Dia juga mengingatkan pemerintah daerah untuk terus memperkuat edukasi tentang mitigasi bencana hidrometeorologi.
Dia mengatakan ada beberapa strategi yang dapat dijalankan oleh pemerintah daerah dan BPBD dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan upaya mitigasi bencana hidrometeorologi, yakni perlunya memasukkan kajian pengetahuan tentang bencana hidrometeorologi dan upaya mitigasinya ke dalam kurikulum pendidikan.
Selain itu, perlu membuat materi-materi tentang bencana hidrometeorologi dan upaya mitigasinya melalui spanduk, brosur, dan media cetak lain yang kemudian disediakan di pintu masuk kantor pemerintah, sekolah, tempat-tempat wisata, hotel, pusat perbelanjaan, restoran, dan lain sebagainya.
Selain itu, kata dia, perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui bentuk kegiatan KKN tematik bencana alam.