Bisnis.com, SOLO - Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan aksi unjuk di kampus setempat, Kamis (28/10/2021).
Mereka mendesak pihak rektorat membubarkan organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa).
Hal itu menyusul tewasnya seorang mahasiswi bernama Nailah Khalishah saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi tersebut pada April 2021 lalu.
Koordinator aksi, Ahmad Syaukhi Izul, mengatakan mahasiswa yang ikut unjuk rasa geram dengan aksi senioritas Menwa UMS. Sebab, praktik kekerasan yang dilakukan saat Diksar mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
“Kami menolak aksi senioritas dalam organisasi mahasiswa dengan kekerasan dan berujung kematian. Salah satu korbannya adalah rekan kami Nailah. Kami sangat mengecam atas tindakan pihak yang terlibat atas kematian Naila ini,” jelasnya dikutip dari Solopos.
Baca Juga
Izul menambahkan, aksi demo itu juga sebagai ungkap kekecewaan kepada universitas yang terkesan menutup-nutupi kasus tersebut.
Pasalnya, sampai saat ini belum diketahui penyebab kematian Nailah dan pengusutannya tidak transparan. Selain itu, sanksi yang diberikan manajemen kampus dinilai terlalu ringan kepada organisasi tersebut.
“Kami merasa kampus juga tidak adil dan terkesan menutupi. Tidak ada yang tahu penyebab kematian Nailah. Bahkan kasusnya ditutupi. Hukuman untuk Menwa juga terlalu ringan, hanya dibekukan satu semester dengan pengurangan kucuran anggaran dari kampus. Hukuman itu tidak setimpal dengan nyawa yang hilang dari teman kami,” imbuhnya.
Dalam tuntutannya, para mahasiswa itu mendesak pihak kampus segera membubarkan Menwa, meminta pengusutan kasus secara tuntas serta menghapus senioritas dan militerisme di lingkungan kampus.
Terpisah Wakil Rektor III UMS, Ikhwan Susilo, mengatakan sudah berkomunikasi dengan keluarga Nailah yang menjadi korban meninggal saat Diksar Menwa 2021.
Ia juga mengatakan kampus sudah membekukan aktivitas Menwa UMS dan melakukan evaluasi. Menurutnya, kampus menjanjikan akan melakukan perombakan sistem pelatihan Menwa agar tidak muncul korban.
“Untuk kasus Nailah, kami sudah berkomunikasi dengan orang tua dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Kalau untuk membubarkan tidak mungkin, karena Menwa juga salah satu organisasi mahasiswa. Tapi kami janjikan akan ada evaluasi dan merombak sistem. Jangan sampai hal yang sama terjadi lagi,” ungkapnya.