Bisnis.com, KLATEN - Sepanjang tahun 2021, Lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Klaten berhasil menghimpun dana hingga Rp4,4 miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan amal, infak, dan sedekah (ZIS) dengan perincian Rp3,6 miliar dana zakat dan Rp765 juta dana infak.
"Dari catatan kami, ASN (Aparatur Sipil Negara) atau perangkat daerah yang membayar zakat dan infak masih 12 persen. Kalau kalangan ASN ini bisa didorong komitmennya membayar zakat, saya yakin ZIS yang bisa dihimpun Baznas bisa lebih besar," jelas Sekretaris Pimpinan Baznas Kabupaten Klaten, Wahyudi Martono, Senin (10/1/2022).
Wahyudi berharap agar kedepannya penghimpunan dana ZIS dari ASN bisa meningkat. "Selama ini pembayar zakat terbesar tercatat dari jajaran Kementerian Agama Klaten sebesar 42 persen," tambahnya seperti dikutip Bisnis dari laman Pemerintah Kabupaten Klaten.
Pada tahun 2021, Baznas Kabupaten Klaten mendistribusikan dana ZIS untuk menangani 2 permasalahan, yaitu penanganan kemiskinan dan dampak Covid-19 bagi masyarakat. "Misalnya kemarin Baznas ikut membantu program pengentasan kemiskinan dengan membangun bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 50 warga miskin, masing-masing senilai Rp10 juta," jelas Wahyudi. Baznas Kabupaten Klaten juga melaksanakan program beasiswa bagi anak-anak yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19.
Sebelumnya, Ketua Baznas RI Noor Achmad, menjelaskan bahwa pengumpulan ZIS serta Dana Sosial Keagamaan Lainya (DSKL) yang dilakukan Baznas mengalami peningkatan 33 persen pada tahun 2021. Secara nasional, ZIS dan DSKL berhasil terkumpul sebanyak Rp513,2 miliar.
"Baznas berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang sedemikian tingginya dalam menunaikan zakat, meskipun situasi sejak pandemi belum kembali pulih sempurna," ucap Noor dalam konferensi pers sekaligus Laporan Pengumpulan Akhir Tahun 2021 yang disiarkan secara daring pada beberapa waktu lalu.
Secara nasional, 70 persen donatur Baznas berasal dari kalangan anak muda di usia 25-44 tahun. Donatur-donatur tersebut memanfaatkan kanal digital untuk mengakses layanan Baznas.
Pada tahun ini, Baznas menargetkan pengumpulan ZIS dan DSKL di tingkat nasional bisa mencapai angka Rp26 triliun. Target tersebut diturunkan kepada Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yaitu Baznas RI sebesar Rp760 miliar, Baznas Provinsi Rp2,12 triliun, Baznas Kabupaten/Kota Rp6,94 triliun, serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebesar Rp16,17 triliun.