Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Penerimaan CPNS, Mahasiswa di Semarang Ogah Lanjutkan Karir Jadi Guru

Mahasiswa lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan enggan melanjutkan karir sebagai guru karena panjangnya proses birokrasi dan rendahnya gaji.
Ilustrasi wisuda mahasiswa / freepik
Ilustrasi wisuda mahasiswa / freepik

Bisnis.com, SEMARANG - Pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru tahun 2024 kembali akan dibuka pada bulan Juli mendatang. Kendati demikian, banyak mahasiswa lulusan program studi pendidikan tak yakin untuk meneruskan karir di bidang tersebut.

Athena, salah satunya. Mahasiswa lulusan S-1 Pendidikan Matematika tersebut mengaku sedang galau, sebab menurutnya proses untuk dapat menjadi guru amatlah panjang. Memiliki gelar S-1 Pendidikan pun tak cukup karena untuk dapat mendaftar PPPK, mereka harus memiliki pengalaman minimal dua tahun sebagai guru honorer atau memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG).

“Lulusan guru untuk orang-orang yang S.Pd terutama, itu dipersulit birokrasi. Padahal mereka sudah dipersiapkan 4 tahun kuliah kemudian lulus menyandang gelar Sarjana Pendidikan. Cuman ketika lulus pun harus lanjut entah PPG atau honorer. Belum lagi setelah itu ikut PPPK atau CPNS,” keluh Athena kepada Bisnis, Jumat (21/6/2024).

Tak sampai situ saja, Athena berpendapat bahwa setelah melalui proses yang panjang tersebut, gaji yang didapatkan oleh guru dinilai cenderung rendah. Di Kota Semarang sendiri misalnya, pada tahun 2023 Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang menetapkan gaji guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) hanya senilai Rp3,66 juta.

“Bahkan setelah proses yang panjang itu, golongannya paling rendah. Gajinya minim, setara UMR, terus tunjangannya dikit. Dibandingkan dengan beban kerjanya, gajinya kurang worth it dan segitu-gitu aja,” lanjut Athena.

Tak hanya dirinya, Athena mengaku banyak temannya yang sama-sama mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain alih-alih menjadi guru honorer atau melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan sertifikat PPG.

“Mempertimbangkan kerja selain guru itu jelas iya. Teman-teman lain banyak yang berkeinginan lanjut S-2, supaya bisa jadi dosen. Kalau saya juga berkeinginan mencoba bisnis. Mungkin jadi guru itu last option,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah Rahmah Nur Hayati menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan kuota Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 sebanyak 4.446 orang. Rinciannya, 265 posisi terbuka untuk posisi CPNS sementara 4.181 posisi terbkua untuk PPPK. Kuota tersebut terbagi untuk sejumlah profesi, seperti guru, tenaga kesehatan, juga teknisi.

Rahmah berharap agar formasi CPNS tersebut dapat mendukung kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan tambahan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

"Dengan pembukaan seleksi CPNS, harapannya dapat mempercepat kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dan dengan adanya formasi PPPK, dapat sedikit menyelesaikan permasalahan tenaga non-ASN di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," jelasnya dalam siaran pers. (Vatrischa Putri Nur Sutrisno)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper