Bisnis.com, SEMARANG — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bakal memperluas jaringan gas kota di wilayah DI Yogyakarta.
"Kami sudah membangun jaringan gas di Sleman dan kami mau memperluasnya di DI Yogyakarta," kata Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Arief Setiawan Handoko, pada Senin (15/7/2024) di Kota Yogyakarta.
Arief menjelaskan bahwa rencana tersebut dilakukan untuk menjalankan misi perusahaan untuk mengantarkan gas sebagai sumber energi bersih ke masyarakat. Selain itu, nantinya jaringan gas kota itu juga bakal dipasok untuk memenuhi kebutuhan industri kecil maupun besar.
"Harapannya jaringan gas kota ini akan mengurangi penggunaan gas tabung, yang pada akhirnya juga akan mengurangi proses distribusinya. Dengan begitu, kita juga mengurangi emisi udara, sehingga kualitas udara di DI Yogyakarta akan lebih baik," jelas Arief dalam siaran pers.
Rencana perluasan jaringan gas kota tersebut dimulai dengan lawatan ke Kompleks Kepatihan. Arief menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dan bakal memulai sosialisasi kepada masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta.
PGAS telah menginisiasi pengembangan jaringan gas kota di DI Yogyakarta sejak tahun 2023 silam. Proyek tersebut dilakukan secara bertahap menggunakan investasi internal perusahaan serta APBN. Diproyeksikan, sebanyak 83.000 tenaga kerja dapat terserap dalam pengerjaan proyek jaringan gas kota PGAS.
Baca Juga
Selain itu, jaringan gas kota juga diperkirakan bakal menghemat penggunaan Liquid Petroleum Gas (LPG) sebanyak 144 juta kilogram per tahun.
Dikutip dari laman PGAS, konsumen dapat menikmati pasokan gas dengan harga Rp10.000/M3. Untuk pengguna rumahan, PGAS membebaskan biaya pembangunan jaringan gas sampai ke meteran gas di depan rumah.
Pembebasan biaya instalasi juga diberikan untuk pemasangan sambungan pipa gas ke dalam rumah dengan jarak sampai 15 meter. Selebihnya, konsumen rumahan mesti menambah biaya instalasi sebesar Rp75.000/meter.
Adapun untuk konsumen jaringan gas nonresidensial, seperti toko, rumah makan, serta UMKM, bakal dikenakan biaya pemasangan pipa.Sebagai informasi, dalam catatan Bisnis, pada awal tahun 2024 ini PGAS telah menganggarkan belanja modal senilai US$27 juta untuk proyek jaringan gas kota.
Ditargetkan, proyek tersebut dapat menjangkau 117.701 sambungan rumah tangga di akhir 2024. Hingga Kuartal I/2024, tercatat jaringan gas yang telah dikelola PGAS mencapai 820.000 sambungan se-Indonesia.