Bisnis.com, SEMARANG - Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) melakukan pemeriksaan imbas kejadian kebakaran yang menimpa KM Kirana I di Pelabuhan Tanjung Emas pada Minggu (11/8/2024) pekan lalu.
Tiga orang investigator KNKT diturunkan untuk melakukan wawancara, pengumpulan bukti, juga pemeriksaan lokasi kejadian. Plt Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas, Capt. Ferry Akbar, menjelaskan bahwa pihaknya bakal mendukung penuh upaya investigator KNKT untuk menemukan penyebab kebakaran.
"Kami telah menugaskan 5 penyidik dan pembantu penyidik untuk memeriksa Anak Buah Kapal (ABK) guna menyusun Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BPAPP) mulai Selasa (13/8/2024) kemarin," ucapnya kepada wartawan pada Kamis (15/8/2024).
Ferry menjelaskan bahwa hingga hari ini, sebanyak 8 orang ABK KM Kirana I telah diperiksa oleh investigator KNKT. Adapun sebagai bagian dari penyidikan, KNKT juga akan melakukan pemeriksaan ke lokasi kejadian di area labuh Pelabuhan Tanjung Emas pada hari ini.
PT Dharma Lautan Utama, pemilik dari KM Kirana I, menjelaskan bahwa pihaknya tetap memberikan pelayanan kepada penumpang usai kejadian kebakaran yang menimpa. Penumpang KM Kirana I yang rencananya berangkat pada Rabu (14/8/2024) telah dialihkan ke KM Kirana III.
"Untuk penumpang yang membatalkan tiketnya, kami ganti 100%. Untuk pelayanan pelayaran menuju Pelabuhan Sampit dijadwalkan akan kami layani dengan KM Kirana III. Ini masih dalam permohonan izin trayek dan termasuk permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM)," jelas Kepala Cabang Semarang PT Dharma Lautan Utama, Herman Fajar.
Baca Juga
Sebelumnya, KM Kirana I dilaporkan mengalami kebakaran pada Minggu (11/8/2024) pukul 15.30 WIB. Kabar itu diterima oleh Vessel Traffic System (VTS) Distrik Navigasi Tanjung Emas yang kemudian diteruskan ke KSOP Tanjung Emas.
Dari laporan tersebut, 1 unit Rigid Inflatable Boat beserta 1 regu petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dikerahkan untuk menyelamatkan ABK.Ferry menjelaskan bahwa butuh waktu 4,5 jam untuk benar-benar memadamkan api. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara itu, penyebab kebakaran diduga berasal dari percikan api saat ABK melakukan perawatan rutin kapal.
Polda Jawa Tengah akan menerjunkan tim laboratorium forensik (labfor) untuk mengetahui penyebab terbakarnya KM Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama di perairan Semarang yang terjadi pada Minggu (11/8). "Kami akan meminta bantuan labfor untuk menyelidiki penyebab kebakaran setelah situasi kapal memungkinkan," kata Direktur Polairud Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Hariadi di Semarang, Senin.
Sementara Direktur Usaha dan Operasi PT DLU Rahmatika Ardianto mengatakan kebakaran diduga bermula dari percikan api saat kegiatan perawatan rutin.
Menurut dia, terdapat kegiatan perawatan rutin bagian interior dan dinding kapal."Diduga berawal dari percikan api, ditambah angin dengan kecepatan sampai 25 knot mengakibatkan api cepat membesar," katanya.