Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Pengangguran Terbuka di Jateng dalam Tren Menurun

Tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada 2020 yang mencapai 6,48% yang terjadi pada masa pandemi Covid-19.
Karyawan dan karyawati menyelesaikan pembuatan baju di pabrik milik PT Sri Rezeki Isman Tbk. (Sritex), Sukoharjo, Jawa Tengah./Bisnis-Yayus Yuswoprihanto.
Karyawan dan karyawati menyelesaikan pembuatan baju di pabrik milik PT Sri Rezeki Isman Tbk. (Sritex), Sukoharjo, Jawa Tengah./Bisnis-Yayus Yuswoprihanto.

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah (Jateng) terus mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir.

Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih di Semarang, Selasa (5/11/2024), mengatakan tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada 2020 yang mencapai 6,48% yang terjadi pada masa pandemi Covid-19.

Angka pengangguran, lanjut dia, terus mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya, yakni menjadi 5,95% pada 2021, 5,57% pada 2022, dan 5,13% pada 2023. "Angka pengangguran terbuka per Agustus 2024 tercatat sebesar 4,78 persen," katanya.

Hal tersebut, kata dia, menggambarkan jika dari 100 orang angkatan kerja yang ada, lima di antaranya menganggur.

BPS mencatat jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah per Agustus 2024 tercatat mencapai 21,91 juta orang. Sementara jumlah penduduk bekerja tercatat sebanyak 20,86 juta orang.

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, tercatat 12,44 juta orang bekerja di sektor informal.

Dalam perkembangan berbeda, Kawasan Industri Kendal (KIK) telah menyerap 17.353 tenaga kerja di sepanjang 2024, mencapai 115% dari target yang ditetapkan pemerintah.

"Pemerintah pada tahun ini mentargetkan penyerapan 15.100 tenaga kerja. Hingga kuartal III sudah terealisasi 115 persen," kata Direktur Pemasaran Kawasan Industri Kendal, Juliani Kusumaningrum, dalam siaran pers di Semarang, Selasa.

Menurut dia, terdapat 18 pelaku usaha baru yang mulai menjalankan bisnisnya di kawasan ekonomi khusus tersebut pada tahun ini.

Adapun realisasi investasi yang masuk selama 2024 tersebut, lanjut dia, mencapai Rp40,2 triliun, lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp17,7 triliun.

Hingga saat ini, kata dia, terdapat 116 pelaku usaha dari berbagai negara yang telah membuka pabrik di kawasan ekonomi khusus tersebut.

Total nilai investasi kawasan ekonomi yang resmi beroperasi sejak lima tahun lalu itu, menurut dia, mencapai Rp141,7 triliun. "Secara keseluruhan telah terserap sebanyak 62.702 tenaga kerja," tambahnya.

Ia menjelaskan, Kawasan Industri Kendal menjadi salah satu penyumbang perekonomian Jawa Tengah pada umumnya dan Kabupaten Kendal pada khususnya. "Pekerja sektor informal naik dibanding tahun lalu yang mencapai 12,07 juta orang," ujarnya.

Sementara jika dilihat dari persebaran wilayahnya, kata dia, tingkat pengangguran tertinggi berada di Kabupaten Brebes yang mencapai 8,35%.

Ia menjelaskan tingkat pengangguran terbuka merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat penyerapan tenaga kerja oleh pasar kerja. "Tingkat pengangguran terbuka juga menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja di suatu daerah," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper