Bisnis.com, YOGYAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat jumlah pergerakan orang ke luar dan masuk di provinsi ini selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 9.273.000 orang.
Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub DIY Sumariyoto saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (2/1/2025), mengatakan jumlah pergerakan orang itu tercatat berdasarkan data sejak 23 Desember 2024 sampai 1 Januari 2025 baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
"Total dari pergerakan orang itu, kebanyakan mereka menggunakan mobil pribadi," kata dia.
Menurut dia, angka tersebut telah mendekati prediksi Dishub DIY sebelumnya sebesar 9,4 juta orang.
Sementara itu, berdasarkan pantauan kamera analitik yang terpasang di empat titik strategis di DIY, selama periode itu tercatat sebanyak 1.410.000 kendaraan masuk dan 1.280.000 kendaraan keluar DIY.
Data tersebut menunjukkan banyak kendaraan pengunjung masa Nataru masih berada di wilayah DIY sehingga masih terpantau antrean panjang di beberapa titik lampu lalu lintas utama.
Baca Juga
"Total pergerakan kendaraan keluar-masuk DIY mencapai 2.690.000-an kendaraan, jauh di atas prediksi awal kami sebesar 2.100.000 kendaraan," kata dia.
Sumariyoto mengungkapkan bahwa puncak lalu lintas kendaraan periode Nataru terjadi pada 24 Desember 2024 di pintu masuk Prambanan dengan sebagian besar kendaraan menuju arah tol.
"Dominasi kendaraan berasal dari wilayah barat, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera, diikuti oleh Semarang, Solo, dan Surabaya," ujar dia.
Meski demikian, dari empat pintu masuk utama DIY, pintu masuk Tempel mencatatkan lalu lintas tertinggi secara akumulatif, didominasi oleh kendaraan berpelat lokal.
Sumariyoto menuturkan tingginya pergerakan kendaraan dan orang di DIY pada periode ini antara lain dipengaruhi penambahan infrastruktur, salah satunya Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA (Solo-Yogyakarta) ruas Klaten-Prambanan yang dibuka fungsional selama liburan.
Untuk mengurai kepadatan arus, menurut dia, telah dilakukan rekayasa lalu lintas oleh pihak kepolisian, disertai komunikasi intensif antara Polres Sleman dengan Polres Klaten terkait lalu lintas di kawasan Prambanan.
"Ketika antrean panjang terjadi dari arah timur, petugas di pos Prambanan mengatur secara manual, begitu pula sebaliknya. Selain itu, beberapa U-turn ditutup karena menjadi sumber kemacetan, dan di simpang Proliman kendaraan dari arah timur diminta terus berjalan untuk memperlancar arus," ujar Sumariyoto.