Bisnis.com, SEMARANG - Hotel Aruss Semarang disita Bareskrim Polri terkait dugaan keterlibatan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pada Senin (6/1/2025). Penyitaan dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan aliran dana sindikat judi online di hotel yang dikelola oleh PT Arta Jaya Putra tersebut.
PT Arta Jaya Putra merupakan perusahaan properti yang berpusat di Kota Semarang. Di awal pengoperasiannya, Hotel Aruss Semarang diklaim mampu memiliki tingkat hunian kamar atau okupansi di angka 85%. Hotel Aruss Semarang sendiri memiliki 11 lantai dengan 147 kamar. Beberapa fasilitas disediakan dengan fasilitas unggulan berupa jogging track yang berada di lantai 7 hotel.
PT Arta Jaya Putra sendiri dikepalai oleh Ricco Hertanto selaku Direktur dan Tri Nurtaufan selaku Direktur Utama. Keduanya hadir langsung dalam pembukaan hotel yang digelar pada 26 Juni 2022 silam. Meskipun baru diluncurkan secara resmi pada Juni 2022, namun Hotel Aruss Semarang telah beroperasional sejak Maret 2022.
Berdasarkan penelusuran Bisnis, Ricco Hertanto tak cuma menduduki jabatan direksi di PT Arta Jaya Putra. Ricco juga sempat menjadi Komisaris PT Mitrautama Bara Sejahtera, sebuah perusahaan yang berpusat di Kota Tangerang Selatan. Dalam akta pendirian perusahaan tertanggal 23 Juli 2018, Rico disebut memiliki persentase kepemilikan saham di PT Mitrautama Bara Sejahtera sebanyak 20% atau senilai Rp1 miliar.
Sementara itu, pembangunan Hotel Aruss Semarang digarap oleh PT Purikencana Mulyapersada, sebuah perusahaan konstruksi yang berlokasi di Kota Semarang dengan kegiatan pokok konstruksi gedung perkantoran. Selain di Hotel Aruss Semarang, perusahaan itu juga memiliki portofolio yang sebagian besar berlokasi di Kota Semarang, seperti misalnya pembangunan pabrik bedak PT Kimia Farma di Simongan, pembangunan SD Theresiana Semarang, pembangunan Gedung KCP BCA Pandanaran, serta pembangunan Pantes Gallery di Ngaliyan.
Terlepas dari dugaan aliran dana judi online dalam pengelolaan Hotel Aruss Semarang tersebut, PT Arta Jaya Putra memiliki rekam jejak digital yang cukup menggambarkan aktivitas bisnis dari perusahaan tersebut. Dalam catatan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di berbagai instansi pemerintahan, PT Arta Jaya Putra aktif menawarkan tender proyek penyediaan akomodasi dan kegiatan Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE). Perusahaan itu juga ikut melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) ke masyarakat sekitar.
Usai penyitaan yang dilakukan Bareskrim Polri, Hotel Aruss Semarang sendiri masih beroperasi secara normal. Lala Nikmah, Public Relations Hotel Aruss Semarang, menjelaskan bahwa operasional hotel masih berjalan normal sembari berjalannya proses hukum. "Sampai sekarang, operasional hotel masih berjalan seperti biasa. [Reservasi kamar dan event] masih berjalan, ini ada beberapa grup juga yang masih stay sampai beberapa hari ke depan. Tidak ada komplain," jelasnya saat dihubungi Bisnis pada Senin (6/1/2025).
Lebih lanjut, Lala menegaskan bahwa pihak manajemen hotel berkomitmen untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan. "Belum ada detil lebih lanjut yang manajemen terima. Manajemen masih menghormati proses hukum yang masih berjalan, sampai saat ini kami masih menunggu update dari Tim Kuasa Hukum," pungkasnya.
Kuasa hukum manajemen Hotel Aruss Semarang, Ahmad Maulana, di Semarang, Senin, mengatakan, penyitaan yang dilakukan kepolisian tidak mengurangi operasional hotel. "Penyitaan yang dilakukan dalam kapasitas pengawasan dan penjagaan," katanya dilansir Antara.
Menurut dia, manajemen hotel menghormati azas praduga tak bersalah dalam penyidikan perkara ini.
Ia menuturkan operasional Hotel Aruss harus tetap berjalan karena telah banyak relasi dan tamu yang memiliki kegiatan di tempat tersebut.
"Kami taat pada ketentuan hukum dan menghormati proses hukum yang berjalan," katanya.
Sementara juru bicara Hotel Aruss Semarang Lala Nikmah menyebut belum ada tamu yang membatalkan pesanan kamar usai penyitaan oleh kepolisian.
Baca Juga
"Dari tamu yang memesan belum ada yang membatalkan. Kemudian tamu yang ada saat ini masih akan menginap hingga beberapa hari ke depan," katanya.
Hotel berbintang 4 ini, lanjut dia, memiliki rata-rata okupansi sebesar 80%.