Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Libur Lebaran, Okupansi Kamar Hotel di DI Yogyakarta Mentok 80%

PHRI DI Yogyakarta mencatat, target okupansi kamar tercapai selama 3 hari yaitu pada periode 2-5 April 2025.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel di DI Yogyakarta selama libur Lebaran 2025 tak mengalami kenaikan signifikan / Dok Istimewa
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel di DI Yogyakarta selama libur Lebaran 2025 tak mengalami kenaikan signifikan / Dok Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel di DI Yogyakarta selama libur Lebaran 2025 tak mengalami kenaikan signifikan.

Meskipun dibanjiri pemudik dan wisatawan, namun okupansi kamar hotel DI Yogyakarta tak mampu melebihi angka 80%.

"Berdasarkan informasi beberapa teman periode 28 Maret-1 April rata-rata 30-50%, periode 2-4 April 80%, periode 5-7 April 40-60%," kata Deddy Pranowo Eryono, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DI Yogyakarta, pada Selasa (8/4/2025).

PHRI Provinsi DI Yogyakarta menargetkan pada momen liburan Idulfitri tahun ini okupansi hotel bisa menyentuh angka 80%. Target tersebut hanya bisa dicapai selama tiga hari, yaitu pada 2-4 April 2025.

Deddy menyebut, tingkat okupansi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode libur Idulfitri pada 2024.

Kondisi itu juga semakin menegaskan lesunya gairah pariwisata di DI Yogyakarta yang terjadi sejak awal tahun 2025.

Rendahnya tingkat okupansi kamar selama periode libur Lebaran diduga merupakan imbas dari pelemahan daya beli masyarakat. Menurut Deddy, kondisi tersebut tak hanya dialami oleh wisatawan domestik tetapi juga mancanegara.

"Indikasinya, banyak turis asing yang seharusnya datang ke sini tetapi menunda kedatangannya. Ketika dikonfirmasi, alasannya adalah faktor ekonomi. Itu sudah sejak Februari, terutama dari Eropa dan juga Malaysia dan Singapura. Padahal, itu adalah pangsa pasar utama kita karena mempunyai direct flight," ujar Deddy, dalam kesempatan berbeda.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), TPK hotel bintang di DI Yogyakarta pada Februari 2025 berada di angka 52,34% sementara hotel non-bintang di 21,46%.

Angka tersebut lebih rendah dibanding bulan Januari 2025, kala okupansi kamar hotel bintang mencapai 56,84% dan non-bintang 26,22%.

Adapun dalam survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, ada 2,3 juta orang yang melakukan perjalanan lintas dan dalam provinsi DI Yogyakarta.

Dalam survei tersebut, Terminal Giwangan menjadi terminal tujuan terpadat sementara Stasiun Tugu Yogyakarta menjadi stasiun tujuan terpadat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler